Jenazah Korban AirAsia Diawetkan dengan Kapur Barus

Jumat, 02 Januari 2015 – 04:49 WIB
Jenazah Korban AirAsia Diawetkan dengan Kapur Barus. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - PANGKALAN BUN - Jenazah yang berhasil dievakuasi ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun rata-rata sudah mulai mengalami pembusukan. Jasad korban diawetkan dengan kapur barus untuk memperlambat proses pembusukan.

“Itu dilakukan untuk memperlambat proses pembusukan, karena kondisi jenazah rata-rata sudah membengkak dan mulai menghitam,” ujar Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Mabes Polri Brigjen Arthur Tampi kepada Radar Sampit (Grup JPNN), di Posko DVI Biddokkes Polda Kalteng, RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Kamis (1/1).
  
Pemberian kabur barus tersebut dilakukan agar beberapa informasi penting mengenai identitas korban bisa terselamatkan. Perlakuan terhadap jenazah tersebut juga untuk mempermudah dan mempercepat tim DVI di Surabaya.  

BACA JUGA: KNKT Telat Datang, Penyelaman Evakuasi Korban Batal

“Kita tidak mungkin menyuntikkan formalin ke jasad tersebut karena akan menyulitkan proses pengambilan sampel DNA oleh tim DVI di Surabaya,”

Sidik jari, terutama di jempol tangan juga dilakukan pembalseman (diawetkan), selanjutnya dibungkus plastik. Selain itu, petugas juga melakukan upaya pencegahan agar lidah tidak mendorong gigi keluar untuk mempermudah proses pembuatan odontografi.

BACA JUGA: Pramugari Khairunnisa, 6 Januri 2015 Rencana Kenalkan Pacar ke Ortu

Proses identifikasi secara visual, kata Arthur Tampi, sulit untuk dilakukan karena kondisi jenazah sulit dikenali. “Ini hari kelima, kondisinya sudah bengkak dan proses pembusukan mulai terjadi,” katanya. 

Setelah pemberikan kapur barus untuk memperlambat proses pembusukan, petugas melakukan wrapping (dibungkus plastik) agar cairan jenazah tidak rembes saat diterbangkan ke Surabaya. 
 
Arthur Tampi tidak menjelaskan secara gamblang kondisi korban yang diberi tanda nomor 5 dan 6 di peti jenazah yang selanjutnya dikirim ke Surabaya. Pihaknya hanya menyebutkan salah satu jenazah tersebut mengenakan kaos biru dongker dan celana jeans.

BACA JUGA: Sonar Canggih Milik Singapura Siap Dioperasikan

“Kita di sini hanya melakukan pembersihan dan pengemasan, selanjutnya untuk ciri-ciri baik berupa pakaian atau pun aksesoris yang digunakan korban kita catat dan itu bagian dari labeling untuk mempermudah proses identifikasi nanti,” terangnya. (sla)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Jokowi Dicap Gagal Seleksi Calon Dirjen Pajak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler