jpnn.com - PANGKALAN BUN - Hercules berbendera Singapura mendarat mulus sesaat setelah pelepasan jenazah di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Sejumlah personel Republik Singapore Air Force (RSAF) langsung menurunkan sejumlah piranti. Itulah Autonomous Underwater Vehicle (AUV) alat pendeteksi yang diklaim canggih.
Kedatangan alat itu diharapkan bisa mempercepat proses evakuasi jenazah ataupun bangkai pesawat yang diduga terjerembab di laut. Deputi Potensi SAR Basarnas Marsekal Muda Sunarbowo Sandi menjelaskan, kedua alat milik Singapura itu merupakan alat yang canggih untuk mendeteksi benda di dasar lautan.
BACA JUGA: Pemerintah Jokowi Dicap Gagal Seleksi Calon Dirjen Pajak
Cara kerjanya, terdapat sebuah tabung yang mirip rudal dimasukkan ke lautan. Kemudian ada kabel yang terhubung dengan sebuah layar. "Tabung itu fungsinya mengirim gelombang. Jadi, ini sonar, tapi jenis yang canggih," paparnya, seperti dikutip dari Jawa Pos, Jumat (2/1).
Dijelaskannya, setelah tabung itu mengirim gelombang, maka ada pantulan gelombang atau biasa disebut sinyal lemah yang ditangkap tabung tersebut. Pantulan gelombang itu kemudian secara otomatis membuat grafik di layar. "Dalam grafik itu diketahui bagaimana kondisi dari dasar laut," ujarnya.
BACA JUGA: ââ¬Å½Sapa Rindu Putri Pilot AirAsia QZ8501
"Yang pasti, alat ini bisa mendeteksi adanya logam dan jenazah di dalam lautan. Dengan begitu, dapat dipastikan dimana adanya lokasi serpihan pesawat atau jenazah. Lalu, tinggal dilakukan penyelaman," tuturnya.
Alat tersebut akan diangkut dengan helikopter untuk diturunkan di kapal perang milik Singapura yang selama ini membantu operasi SAR. Alat akan dipasang dan setting di atas kapal tersebut. Nantinya, kapal dengan alat itu akan dikerahkan untuk menuju lokasi pencarian.
BACA JUGA: CEO AirAsia Janji Antar Jenazah Pramugari Khairunnisa ke Palembang
Perangkat AUV itu akan mendukung perangkat pendeteksi sonar lainnya. Sebelumnya telah disiapkan alat dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), satu alat dari KRI Bung Tomo, dan satu alat dari TNI AL. "Nanti, ada tambahan lima AUV dari Amerika. Ya, rencana ada sepuluh alat, tapi informasi yang saya terima di lapangan baru lima," ujar Sunarbowo. (idr/gun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AirAsia Rute Jakarta-Surabaya Mendarat Darurat di Denpasar
Redaktur : Tim Redaksi