jpnn.com, PEKANBARU - Jenazah pelaku penyerangan Mapolda Riau, Mursalim alias Ical alias Pak Ngah, 48, disambut secara baik oleh masyarakat Bantan khususnya Desa Pasiran, Sabtu pagi.
Bahkan ratusan masyarakat terlihat melayat di rumah duka. Sebelumnya memang masyarakat Desa Pasiran mengadakan rapat terkait permintaan pihak keluarga Ical terutama ibunya agar Ical dapat dikebumikan di Pasiran.
BACA JUGA: Empat Jasad Penyerang Polda Riau sudah Dimakamkan Keluarga
Dan warga akhirnya menyepakati untuk menerima keinginan keluarga Ical tersebut.
Selain ratusan masyarakat yang melayat, terlihat pula sekitar sepuluhan orang polisi ada di lokasi rumah duka. Tak ada penolakan dari masyarakat ataupun jerit tangis dari keluarga saat jenazah tiba di rumah orang tua Ical.
BACA JUGA: Aksi Teror Marak, Pengamanan Sejumlah Perbatasan Diperketat
Anak Ical, ibunya dan keluarga besar terlihat pasrah dan sabar, walau tangisan kecil tetap mewarnai kedatangan jenazah layaknya orang yang kehilangan anggota keluarga.
Jenazah Ical tak lama disemayamkan di rumah orangtuanya. Jenazah langsung disalatkan oleh ratusan pelayat untuk kemudian dibawa ke pemakaman umum Desa Pasiran.
BACA JUGA: Serangan ke Mapolda Riau Dipimpin oleh Pak Ngah
Ical memang sudah menjadi warga Jalan Raya Dumai-Sungai Pakning, Jalan Santri Assakinah, Kelurahan Mundan, Kecamatan Medang Kampai, Dumai. Namun masa kecil dan remajanya dihabiskan di tanah kelahirannya di Desa Pasiran.
Kepala Desa Pasiran Amin saat ditemui menyebutkan, seusai Salat Tarawih malam tadi, pihak desa langsung mengumpulkan pemuda dan masyarakat, baik itu RT/RW dan dusun untuk melakukan musyawarah.
"Kita melakukan musyawarah. Pihak kepolisian juga dihadirkan. Alhamdulillah masyarakat menerima jenazah terduga ini. Dengan mempertimbangkan bahwa beliau ini pernah tinggal di sini walau dia lamanya di Dumai," sebut Amin.
Pertimbangannya kata Amin lagi, tak hanya karena Ical berasal Pasiran, namun sebagai sesama muslim mempunyai kewajiban memandikan, mengapankan serta menyalatkan serta menguburkannya.
Selain itu, Kapolsek Bantan AKP Yuherman yang juga hadir di rumah duka mengungkapkan bahwa pengamanan ini dilaksanakan semenjak mendapat informasi jika pelaku atau terduga teroris ini merupakan warga Pasiran. Karenanya, pihak kepolisian melakukan pengamanan.
"Kami melakukan pengamanan sejak malam tadi, hingga hari pemakaman. Kami juga menurunkan anggota untuk melaksanakan pengamanan mulai dari Roro sampai ke rumah duka. Dan dilaksanakan fardhu kifayah sampai pelaksanaan pemakaman tetap kami kawal," ungkap Yuherman.
Tidak ada perlakuan khusus, tetapi polisi kata Yuherman tetap waspada.
Sementara untuk tiga jenazah lainnya yang dimakamkan di Dumai, jenazah pertama yakni Pogang Harahap alias Abu Daud (23) warga Jalan Perjuangan RT 10 Kelurahan Bukit Batrem Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai tiba di Kota Dumai sekitar pukul 04.15 WIB. Dengan pengawalan, almarhum diantar ke rumah ibunya Basani.
Setelah pelaksanaan fardhu kifayah, sekitar pukul 07.00 WIB, jenazah terduga teroris itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum di Jalan Sejati RT 09 Kelurahan Bukit Batrem I Kecamatan Dumai Timur.
Di pemakaman yang sama satu terduga teroris lainnya Adi Sofyan juga disemayankan, hanya selisih waktu satu jam dari pemakaman Abu Daud.
Sedangkan Suwardi (28) dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jalan Rimbun Jaya RT 04, Kelurahan Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan. Jenazah terduga teroris ini dimakamkan sekitar pukul 11.30 WIB oleh keluarga dan warga tempatan.
"Selama berlangsungnya prosesi pemakaman terhadap ke tiga orang terduga teroris tersebut di kota Dumai tidak ada penolakan dari masyarakat setempat terkait lokasi pemakaman dan selama berlangsungnya kegiatan situasi kamtibmas terdapat dalam keadaan aman dan kondusif," ujar Kapolres Dumai AKBP Restika P Nainggolan, Sabtu (19/5).
Pria berpangkat melati dua itu mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan ketat di Mapolres Dumai dan melakukan patroli serta pengawasan di tempat keramaian dan objek vital.
"Terkait tindak lanjut penangangan beberapa yang diamankan sudah di handle oleh Densus 88, Polres Dumai hanya membantu saja dan penjelasan keterangan di Polda Riau," ujar pria murah senyum itu.
Dia juga meminta masyarakat tidak khawatir, namun tetap harus waspada, jika menemukan hal yang mencurigakan segera laporkan ke pihak kepolisian.
"Selain itu, jangan terpancing dengan berita hoaks yang beredar, kami juga ingatkan agar masyarakat tidak sembarang memposting atau menshare berita yang belum jelas kebenarannya," tutupnya.(dal/evi/hsb)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 8 Orang Ditangkap terkait Penyerangan Polda Riau
Redaktur & Reporter : Budi