jpnn.com, BRASIL - Warga pemukiman di Rio de Janeiro tak ada yang berani menyentuh jasad pria yang diketahui bernama Valnir da Sailva (62). Hampir 30 jam dibiarkan tergeletak di jalan.
Mengutip Channel News Asia, Silva dibiarkan tergeletak karena warga takut dan menduga ia meninggal dunia akibat corona, meskipun tidak ada keterangan resmi pihak berwenang.
BACA JUGA: Ini Akibat dari Nekat Membuka Peti Jenazah Pasien COVID-19
Menurut penuturan penduduk, sebelum meninggal Silva sempat mengeluh kesulitan bernapas.
Beberapa orang pun memutuskan untuk memanggil ambulans. Namun sayang, Silva meninggal sebelum ambulans tersebut datang.
BACA JUGA: Jenazah Pasien Covid-19 Dimandikan Ulang oleh Keluarga, Kini 15 Warga Positif Terjangkiti Virus
Ambulans yang kemudian datang pada pukul 16.00 waktu setempat, juga tak mengangkut jenazah Silva.
Pihak layanan ambulans kota menyatakan tidak bertanggung jawab untuk membawa jenazah Silva.
BACA JUGA: Ketahuan Mabuk-mabukan, Wali Kota Pura-Pura Mati saat Didatangi Polisi
Mengetahui Silva masih tergeletak di jalanan, sang anak tiri, Marcos Vinicius Andrade sa Silva pada Minggu (17/5), segera mengontak otoritas terkait untuk mengambil jasad ayahnya.
Usaha Marcos tak langsung berhasil, sebab polisi mengatakan hanya bisa mengambil mayat yang terkait kasus kriminal.
Namun akhirnya Marcos berhasil mengambil alih jasad sang ayah melalui bantuan tim pemakaman, pada Senin (18/5).
"Kami sangat lega bahwa mereka telah membawa (jenazah Silva) pergi, tetapi juga merasa sangat sedih atas apa yang terjadi," ujar Marcos.
Menurut data dari Worldometers, Brazil mencatat total kasus infeksi virus corona menyentuh angka 310.921 dengan 20.082 kematian. (mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha