Jenazah Terikat Kursi Diduga Suami-Istri, Siapa Dia?

Sabtu, 10 Januari 2015 – 07:32 WIB
Evakuasi jenazah korban AirAsia QZ8501. Foto: Jawa Pos/dok.JPNN

jpnn.com - PANGKALAN BUN - Operasi gabungan tim Badan SAR Nasional (Basarnas) yang dilakukan pada hari ke-13 kembali menemukan jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501. Tujuh jenazah berhasil dievakuasi, dua diantaranya masih terikat di kursi penumpang.

Tujuh jenazah itu dievakuasi dari laut sejak pagi. Jenazah yang kali pertama datang ke Lanud Iskandar Pangkalan Bun ialah korban ke-42.

BACA JUGA: Keluarga Korban Ingin Kejelasan soal Saham, Tabungan, Deposito

Jenazah itu dibawa oleh heli Sea Hawk milik Jepang dari Kapal Jepang Takanami sekitar pukul 09.30. Selang beberapa jam kemudian, heli sejenis datang lagi dengan membawa jenazah ke-43 dan 44.

"Jenazah itu diambil dari Kapal Onami. Ketiga jenazah itu ditemukan Kamis malam (8/1)," ujar Dirops Basarnas Marsma SB Supriyadi, di Posko Basarnas Pangkalan Bun, Jumat (9/1).

BACA JUGA: Risma Mewanti-wanti AirAsia Jangan Potong Santunan Asuransi

Sekitar 30 menit kemudian, datang heli Dauphin Basarnas yang membawa dua jenazah, yakni korban ke-45 dan 46. Jenazah itu dievakuasi dari KN Pacitan milik Basarnas.

Sekitar pukul 15.45, heli Douphin Basarnas yang dipiloti anggota TNI AL kembali mengambil jenazah di KRI Banca Aceh. Di kapal itu ada dua jenazah yang sebelumnya ditemukan kapal Geo Survey yang juga terlibat dalam operasi ini.

BACA JUGA: Berapa Dana Operasi Pencarian AirAsia? Ini Penjelasan Basarnas

ROV Pilot yang ada di Geo Survey, Sari Darmarani, mengatakan bahwa dua jenazah dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang ditemukan di kapalnya itu diduga merupakan pasangan suami istri.

"Kedua jenazah sepertinya pasutri (pasangan suami-istri). Kondisnya masih melekat di kursi dan pada jenazah laki-laki juga melekat gendongan bayi," ujarnya.

Setelah ditemukan kapal Geo Survey, baik jenazah maupun kursi penumpang langsung dievakuasi ke KRI Banda Aceh. Dari KRI Banda Aceh dua jenazah itu dievakuasi oleh heli ke Lanud Iskandar dan langsung dibawa ke RSUD Sultan Imanudin. Dua jenazah itu diindentifikasi sebagai jenazah ke 47 dan 48.

Dengan temuan itu, total jenazah yang terkumpul di RSUD Sultan Imanudin ada tujuh. Sekitar pukul 18.38 WIB, ketujuh jenazah tersebut diberangkatkan ke Surabaya bersamaan menggunakan pesawat CN-295 milik TNI AU.

"Seluruhnya telah dibawa ke Surabaya untuk diidentifikasi di RS Bayangkara. Diperkirakan tiba di Surabaya pukul 20.00 WIB," ujar Kepala Basarnas FHB Soelistyo di kantornya.

Dari hasil identifikasi awal, lima jenazah berjenis kelamin laki-laki, yakni nomor 42, 43, 44, 45 dan 47. Sedangkan jenazah ke-46 dan 48 diketahui sebagai seorang perempuan.

Hingga berita ini diturunkan belum ada informasi mengenai adanya jasad bayi yang diduga satu rombongan dengan dua jenazah yang ditemukan kapal Geo Survey. Dari data manifes, penumpang ke 155 disebutkan seorang bayi.

Dari data manifes, penumpang yang membawa bayi diketahui seorang WN Korsel bernama Park Seong Beom. Bayinya seorang perempuan berusia 11 bulan bernama Park Yuna. Park berangkat ke Singapura bersama istrinya Lee Kyung Hwa. Namun dalam manifes disebutkan Park tak berada satu kursi dengan Lee.

Park berada di kursi 4F, sementara sebelahnya Joe Jeng Fee (4D) dan Monica Anggraeni (4E). Sedangkan istri Park, Lee berada di kursi depannya 3F. Dalam manifes tidak diketahui adanya penumpang di kursi 3D dan 3E yang berada di samping Lee.

Kemungkinan dua kursi sebelah Lee kosong karena memang ada 15 penumpang AirAsia QZ8501 yang gagal berangkat. Jadi, belum bisa dipastikan dua jenazah itu pasutri Park Seong Beom dan Lee Kyung Hwa, atau Park Seong Beom dan seorang penumpang perempuan lainnya.

Pada dua jenazah itu juga tak ada identitas yang tersisa kecuali pakaian. Pakaian yang digunakan jenazah lelaki (diduga Park) ialah jaket hijau dan celana panjang hitam. Sementara yang perempuan menggunakan kaos dan celana panjang hitam.

Informasi yang diperoleh, pasangan Park dan Lee ke Indonesia sebagai misionaris. Park selama ini disebut menjadi pendeta di Indonesia sejak tiga tahun lalu. Keduanya ke Singapura dengan AirAsia rencananya memperbarui visa.

Dengan temuan operasi pencarian hari ke-13 itu total sudah ada 48 korban pesawat AirAsia QZ8501 yang berhasil ditemukan dan dievakuasi. Dari jumlah itu, sebanyak 27 jenazah telah berhasil diidentifikasi dan diserahkan ke pihak keluarga. Dua diantaranya baru berhasil diidentifikasi kemarin. (gun/riq/sep/mia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Ini Datang Kapal Tiongkok Bantu Buru Black Box


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler