JAKARTA - Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank OJK, Firdaus Djaelani mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti asuransi, perbankan, maupun pasar modal untuk memberikan data dan memfollow up permohonan dari keluarga korban AirAsia QZ8501 tentang nasib dana-dana korban yang ada di lembaga jasa keuangan.
"Orang-orang yang jadi korban itu kemungkinan kan juga punya investasi baik berupa saham, deposito, asuransi, dan surat-surat berharga lainnya. Kita juga bantu cek ke KSEI apa nama-nama tersebut (korban) punya surat berharga yang ditaruh di deposit box. Setelah verifikasi data selesai semuanya akan diserahkan ke ahli waris," kata di Jakarta, kemarin (9/1).
Hal itu dikatakan berkaitan dengan kedatangan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ke kantor OJK untuk menyampaikan pesan dari keluarga korban yang rata-rata berasal dari Surabaya.
BACA JUGA: Risma Mewanti-wanti AirAsia Jangan Potong Santunan Asuransi
Selain klaim asuransi, keluarga korban juga menanyakan bagaimana kejelasan nasib apabila korban-korban tersebut punya kepemilikan saham, tabungan, maupun deposito.
Firdaus menegaskan bahwa OJK juga kedepannya akan terus berusaha mendorong agar hak-hak korban dapat disampaikan ke ahli waris. Dia berharap akhir bulan ini selurus proses verifikasi data ahli waris dapat segera terselesaikan.
BACA JUGA: Berapa Dana Operasi Pencarian AirAsia? Ini Penjelasan Basarnas
Dengan begitu, seluruh santunan dapat segera dicairkan. "Uang sudah siap, tinggal tunggu data ahli waris. Secepatnya saat data selesai akan kita adakan upacara penyerahan santunan korban kepada ahli waris," tuturnya. (dee)
BACA JUGA: Hari Ini Datang Kapal Tiongkok Bantu Buru Black Box
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyelam Susah Bergerak, Ekor Pesawat Sudah Diikat
Redaktur : Tim Redaksi