MEDAN - Jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Karo tertukar di MalaysiaKarenanya, orangtua TKI tersebut mendatangai Konsulat Jeneral (Konjen) Malaysia di Jalan Diponegoro Medan agar jenazah anak mereka dipulangkan ke tanah air, Selasa (18/10)
BACA JUGA: Hasil Lobi, 2012 Sejumlah Jalan di Sibolga Mulus
Isak tangis dan emosi terlihat dari raut wajah kedua orang tua almarhum Simon Petrus Sitepu (22), warga Desa Lau Mulgap Kecamatan Mardingding, Kabupaten Karo, yang meninggal di Malaysia Jumat (14/10) lalu
Hal itu diketahui setelah kedua pasangan ini dan beberapa sanak keluarga lainnya, melihat secara langsung jenazah yang dikirimkan ke Medan melalui Bandara Polonia, dengan pesawat Sriwijaya Air
BACA JUGA: Bupati Tanah Bumbu Diancam Dilapor ke Mabes Polri
Baik Nurlela maupun Benar Sitepu mengatakan, tidak sedikitpun ciri-ciri anak mereka terlihat pada jenazah yang dikirim tersebut.Kabarnya, Simon meninggal dunia karena tertimpa alat berat saat bekerja di perkebunan sawit tempatnya bekerja
BACA JUGA: Polisi Kirim Penyidik dan Brimob ke Freeport
Namun perusahaan sawit tempat Simon bekerja di Malaysia, tidak diketahui namanya."Jam 11.00 WIB tadi mayatnya sampai di bandaraKami lihat, kok nggak mirip dengan anak kamiAnak kami itu, mukanya bulatTapi jenazah yang dikirim, mukanya lonjongTerus, di tangan kiri anak kami di dekat jempol tangannya ada seperti tahi lalatTapi di jenazah ini, tidak adaTangan jenazah tadi, kami pegang-pegang masih bisa digoyang-goyang, berarti itu mayatnya masih baruAnak kami meninggal lima hari lalu," ungkap Nurlela dan Benar Sitepu kepada Sumut Pos (JPNN Group) di depan Konjen Malaysia di Medan.
Tak terima dengan kenyataan itu, Benar Sitepu dan Nurlela br Tarigan serta beberapa keluarganya mendatangi Konjen Malaysia, untuk mempertanyakan hal ituBeberapa saat, keluarga almarhum Simon Sitepu menunggu jawaban dari pihak Konjen Malaysia
Akhirnya, ayah almarhum Benar Sitepu dipersilahkan masukTak berapa lama, Benar Sitepu kembali keluar dari dalam gedung konjen negara tetangga tersebut, dengan melambaikan tangan kepada wartawan dan mengatakan, ada kesalahpahaman
"Ada kesalahpahamanSaya disuruh menyampaikan kepada wartawanKatanya akan segera diurus," ungkapnya sembari berjalan kembali memasuki gedung Konjen tersebut
Nurlela menuturkan, mereka mengetahui putranya tercinta telah meninggal berdasarkan keterangan rekan kerja Simon Manulang melalui telpon, Jumat (14/10) sore lalu"Anakku sudah meninggal karena tertimpa alat beratAku kaget mendengarnya," ungkap Nurlela sedih.(ari/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terdakwa Korupsi Berlibur ke Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi