Jenderal Dudung Bilang Jangan Terlalu Dalam Mempelajari Agama, Novel Bamukmin Bereaksi

Selasa, 07 Desember 2021 – 15:45 WIB
Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin. Ilustrasi Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA 212) Novel Bamukmin bereaksi menanggapi ucapan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang bilang jangan terlalu dalam mempelajari agama.

Novel menilai ucapan Jenderal Dudung tersebut sangat meresahkan.

BACA JUGA: Saran Kiai Cholil kepada Jenderal Dudung yang Bilang Jangan Terlalu Dalam Mempelajari Agama

"Saya rasa umat Islam harus sadar untuk tidak memberikan tempat atau boikot kepada Dudung di mana pun karena sudah sangat meresahkan," kata Novel kepada JPNN.com, Selasa (7/12).

Dia juga menilai ucapan eks Pangkostrad tersebut membuat kegaduhan dan memecah belah anak bangsa.

BACA JUGA: Innalillahi, Korban Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Semeru 28 Orang

"Dengan begini, jelas Dudung sudah keluar dari tupoksinya dan melanggar sumpah prajurit untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa," kata Novel Bamukmin.

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman sebelumnya memberikan ceramah subuh di salah satu masjid dan ucapannya menjadi kontroversi.

BACA JUGA: Ipda OS jadi Tersangka Penembakan di Exit Tol Bintaro, Terancam 7 Tahun Penjara

Pasalnya, mantan Pangdam Jaya itu menyarankan agar jemaah jangan terlalu dalam mempelajari agama.

Dudung dalam ceramahnya juga menyinggung ada beberapa tingkatan orang beriman. Antara lain, iman taklid (hanya mengikuti), iman ilmu, iman iyaan, dan iman haq.

Jenderal Dudung lantas menyebut banyak dari kalangan umat Islam yang terpengaruh beberapa hadis.

"Banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya, jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama," ucap Jenderal Dudung.

Sementara itu, Kadispenad Brigjen Tatang Subarna mengatakan ucapan KSAD sebenarnya mengajak umat untuk mempelajari agama melalui ahli.

"Dengan belajar agama sendiri, apalagi secara mendalam tanpa guru, cenderung akan mudah terpengaruh," kata Tatang dalam keterangan pers yang diunggah di Instagram akun TNI_Angkatan_Darat, Senin (6/12).

BACA JUGA: 4 Polisi Ini Dipecat AKBP Eko, Salah Satunya Bripda Arham Basyofi

Brigjen Tatang menjelaskan bahwa prinsipnya TNI AD tidak ingin terjadi penyimpangan di kalangan umat ketika belajar agama tanpa guru atau ahli.

"Jangan terlalu dalam mempelajari agama tanpa guru pembimbing yang ahli. Berbeda apabila ada yang mengarahkan dan membimbing dengan benar dan ahli," tutur jenderal bintang satu itu. (cr3/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler