jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkhawatirkan krisis pangan menjadi ancaman di depan mata.
Dia pun berharap Indonesia memiliki kekuatan kemandirian pangan hingga mengatasi segala kendala.
BACA JUGA: Jenderal Dudung Berharap Kerja Sama Militer dengan Singapura Bisa Ditingkatkan
Untuk itu, di antaranya diperlukan sosok Panglima TNI yang secara rentang kendali mumpuni untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang sebentar lagi segera pensiun.
Penggantinya inilah yang diharapkan mampu menjadi solusi dan jawaban dari segala kegundahan Presiden Jokowi.
BACA JUGA: Prajurit TNI Masuk Dapur di Aceh Barat, Ini Program KSAD Jenderal Dudung
Solusi sekaligus jawaban itu adalah pada sosok Panglima TNI yang tegas dan berani dalam mengelola operasi perang atau kondisi rawan hingga pelosok, tetapi juga yang merakyat yang berpengalaman dalam operasi selain perang, seperti membangun kantong-kantong pertahanan pangan dan terlibat dalam membangun kesejahteraan masyarakat.
Sejumlah nama pun digadang-gadang jadi sosok pengganti Jenderal Andika sebagai Panglima TNI berikutnya.
BACA JUGA: Jenderal Dudung Mengunjungi Stan Parabellum di Indo Defence 2022
Salah satunya yang cukup santer adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.
"Kalau kami melihat dan menilai, memang Jenderal Dudung paling pas sesuai dengan kebutuhan serta tantangannya. Jenderal Dudung selama ini sangat aktif di bidang kemandirian pangan," kata pengamat militer Apep Agustiawan dalam keterangan resminya, Senin (21/11).
Dia menilai Jenderal Dudung sangat peduli, keliling, bergerak, memetakan hingga mengubah lahan yang semula tidur, tidak termanfaatkan menjadi area produktif dengan mendorong anggotanya dan masyarakat untuk menanam.
"Hal ini menunjukkan beliau memiliki kepedulian tinggi dan melihat jauh apa yang akan terjadi ke depannya dan mengantisipasinya," tegasnya.
Hal tersebut juga membuktikan Jenderal Dudung mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah dengan menjadikan sektor pertanian sebagai program strategis nasional untuk mewujudkan swasembada pangan.
Dukungan itu dilakukan Jenderal Dudung dengan memerintahkan satuan jajaran TNI AD agar menciptakan lahan kosong menjadi lahan produktif yang bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.
Tujuannya untuk meningkatkan produksi pangan, sekaligus mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi krisis pangan.
Kegiatan tersebut sekaligus menggambarkan adanya peran serta TNI AD dalam membantu masyarakat untuk meningkatkan produksi pangan, pengawalan dan pendampingan kepada masyarakat dan petani dalam penggarapan lahan.
Lebih jauh Apep Agustiawan mengatakan, hal itu juga menunjukkan adanya kebersamaan rakyat dengan TNI AD dalam upaya menyukseskan salah satu program pemerintah untuk menciptakan ketahanan pangan nasional.
Karenanya TNI AD akan selalu hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat apapun kesulitan itu dan bisa memberikan solusi.
Terpisah, Anggota Komisi I DPR Sukamta juga memandang KSAD Jenderal Dudung Abdurachman layak menjadi Panglima TNI menggantikan Andika.
Sukamta menilai Jenderal Dudung sudah memenuhi syarat menjadi orang nomor satu di intitusi TNI.
“Kalau siapa yang pantas jadi penglima, semua Kepala Staf Angkatan memenuhi dan pantas (termasuk Jenderal Dudung)," kata Sukamta.
Namun dia mengingatkan pengganti Jenderal Andika sebagai Panglima TNI merupakan wewenang dan hak prerogatif presiden.
" Jokowi bisa memilih calon Panglima TNI dari kesatuan yang diinginkannya, tidak harus bergantian atau bergiliran dari kesatuan seperti AL, AD dan AU. Tergantung presiden saja,” terangnya.
Jokowi diyakini akan memilih sosok calon Panglima TNI yang jejak rakamnya bersih, berintegritas, memiliki kapasitas dan kapabilitas.
Sebab, sosok yang demikian dianggap mampu menjaga keamanan dan pertahanan Indonesia.
“Semoga TNI tetap teguh menjadi alat negara dalam menjaga NKRI dari semua ancaman,” ujar Sukamta yang juga politikus dari Fraksi PKS ini. (mar1/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi