Jenderal Gatot: Saya Tidak Melanggar Etika

Rabu, 06 Desember 2017 – 14:12 WIB
Jenderal Gatot Nurmantyo. Foto:dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan, rotasi terhadap 85 perwira tinggi militer yang dia lakukan sudah sesuai prosedur.

Dikatakan, dia melakukan rotasi itu pada tanggal 4 Desember, bersamaan dengan Marsekal Hadi Tjahjanto ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon Panglima TNI.

BACA JUGA: Hadi Tjahjanto: Tugas Pertama TNI Sebagai Kekuatan Penyerang

"‎Itu ditandatangai KSAD, KSAL dan KSAU kemudian saya ditelpon Pak Mensesneg menyampaikan bahwa menyerahkan surat Presiden kepada DPR," ujar Gatot saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/12).

Oleh sebab itu, Gatot mengaku sama sekali tidak tahu bahwa pada tanggal 4 Desember tersebut, Presiden Jokowi sudah menunjuk Marsekal Hadi sebagai penggantinya.

BACA JUGA: Gerindra Curiga Hadi jadi Alat Jokowi Menumpas Gatot

"Jadi saya sama sekali tidak tahu, dan tidak melanggar etika," katanya.

Oleh sebab itu, Gatot merasa tidak ada prosedur yang dilanggar.

BACA JUGA: Marsekal Hadi: TNI Masih Perlu Mentransformasi Diri

Bisa dikatakan ada pelanggaran, jika dia melakukan rotasi pada tanggal 5 Desember atau sehari setelah Mensesneg Pratikno menyampaikan surat ke DPR.

Tapi, dia tegaskan lagi, rotasi dilakukan pada saat bersamaan Marsekal Hadi ditunjuk sebagai calon Panglima TNI.

Sebelumnya, berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/928/XII/2017 yang ditandatangani 4 Desember 2017 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI, terdapat 85 jabatan yang mengalami pergantian.

Jumlah itu terdiri dari 46 jabatan di TNI Angkatan Darat (AD), 28 jabatan di TNI Angkatan Laut (AL), dan 11 jabatan di jajaran TNI Angkatan Udara (AU). (gwn/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Makna di Balik Kehadiran Gatot, KSAD dan KSAL di DPR


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler