jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akhirnya mewujudkan Teuku Tegar Abadi menjadi polisi.
Teuku Tegar Abadi ialah seorang atlet lompat galah yang telah mengharumkan nama bangsa Indonesia di tingkat internasional maupun nasional.
BACA JUGA: Jenderal Listyo Melantik Sejumlah Pati Polri, Ini DaftarnyaÂ
Terbaru, Tegar sukses meraih medali emas di PON XX Papua.
Jenderal Listyo memberikan kesempatan kepada Tegar menjadi anggota Polri melalui jalur rekrutmen proaktif.
BACA JUGA: Keren, Kapolri Membuktikan Janji Memotong Kepala
"Ya sudah nanti mas Tegar akan didatangi anggota saya untuk bisa masuk polisi jalur rekrutmen proaktif,” kata Jenderal Listyo dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (13/11).
Mantan ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menyatakan bahwa Polri sangat butuh orang-orang yang punya prestasi.
BACA JUGA: UT Memberikan 100 Beasiswa Pendidikan Bagi Atlet Berprestasi di PON XX Papua
“Tentunya kita (Polri) senang kalau memang Mas Tegar ikut bergabung sama kita," kata dia.
Jenderal Listyo juga menanggapi pertanyaan Tegar, apakah setelah masuk ke dalam institusi Polri masih bisa diberikan kesempatan terus berlatih sebagai atlet.
Kapolri dengan tegas memperbolehkan Tegar terus mengukir prestasi dengan berlatih ketika menjadi seorang polisi.
"Saya pastikan bahwa kegiatan Mas Tegar akan terus bisa dilanjutkan, dikembangkan. Kita pengin Mas Tegar bisa jadi polisi, sekaligus bisa mewakili polisi untuk membawa nama institusi di kancah nasional dan internasional. Nah, itu tentunya kita dukung," katanya.
Jenderal Listyo juga memastikan Tegar tidak perlu khawatir akan dipungut biaya terkait dengan rekrutmen proaktif tersebut.
Dia menekankan semua hal rekrutmen tidak dikenakan biaya.
Jika nanti dalam prosesnya Tegar dimintai biaya oleh oknum, maka Jenderal Listyo meminta untuk melaporkan hal itu kepada Propam.
"Waduh, yang ngomong bohong itu. Jadi, saya pastikan masuk polisi tidak ada yang bayar," kata mantan Kabareskrim Polri itu.
Kapolri memastikan akan menindak jika ada oknum yang melakukan pungutan biaya dalam proses rekrutmen penerimaan personel Polri. Menurutnya, kemampuan dan prestasi adalah hal nomor satu untuk menjadi seorang aparat penegak hukum.
"Nanti kalau ada informasi seperti itu bisa dilaporkan ke Propam, nanti kita proses. Itu oknum. Yang jelas untuk masuk polisi semuanya gratis, yang penting punya kemampuan, punya prestasi," kata Sigit.
Jenderal Listyo menyempatkan untuk menyampaikan ucapan selamatnya kepada Tegar, karena telah memecahkan rekor lompat galah. Dia meminta Tegar terus berlatih demi menyongsong persiapan bertanding di SEA Games tahun depan.
Mantan Kapolresta Surakarta itu juga mendengarkan cerita keseharian Tegar yang membantu ayahnya berladang menanam jagung dan tomat.
Terkait hal itu, Jenderal Listyo menyampaikan kepada Tegar, saat nanti resmi menjadi polisi diperbolehkan tetap membantu ayahnya di ladang. "Nanti kalau sudah jadi polisi masih boleh menanam tomat lagi," ucap dia.
Pada akhir percakapan bersama Tegar, Sigit menyatakan nantinya proses rekrutmen proaktif akan diurus oleh jajarannya.
Dia meminta kepada Tegar untuk tetap terus latihan dan menjaga kesehatan.
"Oke, selamat bergabung, nanti ada yang menghubungi. Yang penting tetap jaga kesehatan, latihan terus. Salam buat orang tua. Matur nuwun nggih," kata Jenderal Listyo.
Tegar ingin menjadi polisi karena terinspirasi dari sang kakek.
Dia ingin meneruskan perjuangan kakeknya.
Kini, mimpi tersebut sudah tercapai berkat niat baik dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Tegar mengaku senang dan terharu karena diberikan kesempatan menjadi seorang polisi, yang merupakan mimpi yang sudah lama diinginkannya.
"Saya juga berterima kasih kepada Bapak Kapolri, Kapolda, dan Karo SDM yang telah memberikan saya kesempatan untuk masuk Polri," ujar Tegar. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy