jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka lomba Bhayangkara Mural Festival 2021 Piala Kapolri di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan.
Jenderal Listyo mengatakan bahwa lomba mural tersebut merupakan bukti Polri tidak antikritik.
BACA JUGA: Habib Aboe: Saya Mendukung Sikap Tegas Kapolri Jenderal Listyo
Dia pun menyatakan lomba itu membuktikan Korps Bhayangkara menghormati kebebasan berekspresi.
"Hari ini adalah bukti kami menghargai kebebasan ekspresi," kata Jenderal Listyo di Jakarta, Sabtu (30/10).
BACA JUGA: KKB Berulah Lagi, Bakar Kantor Airnav di Sugapa, Kontak Tembak dengan TNI
Polri menggelar Bhayangkara Mural Festival 2021 Piala Kapolri untuk yang pertama kalinya.
Lomba diikuti 803 peserta dari 34 Polda jajaran serta wilayah Jabodetabek.
BACA JUGA: Ditunjuk Jokowi jadi Deputi BNPP, Komjen Paulus Pamit, Serahkan Jabatan Kabaintelkam kepada KapolriÂ
Dari 803 peserta dilakukan seleksi, hingga meloloskan 453 karya muralis dari 34 Polda dan wilayah Jabodetabek.
Kemudian, sketsa itu dikurasi juri hingga terpilih 80 muralis yang diikutikan dalam festival tingkat nasional.
Lomba ini mengangkat tema "Peran Generasi Muda untuk Berkreasi dalam Menyampaikan Informasi yang Positif di Masa Pandemi Covid-19".
Polri juga menyediakan 10 slot mural subtema kritik untuk mereka.
Beberapa saat sebelum lomba mural ini digagas, publik menyaksikan bahwa mural-mural yang dibuat sebagian warga tentang kondisi sosial dan lain-lain terkini kerap diberangus dengan modus dicat ulang seluruhnya oleh petugas-petugas.
Lomba mural kali ini ditujukan untuk mengubah persepsi publik itu.
Terkait kebebasan berekspresi, Jenderal Listyo menjelaskan, hal ini sejalan dengan yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa Indonesia adalah negara yang demokratis dan menghargai kebebasan berekspresi.
"Oleh karena itu tentunya kami institusi Polri berpegang teguh aturan-aturan yang ada, arahan dari Bapak Presiden terkait kebebasan berekspresi. Hari ini saya tegaskan bahwa Polri sangat menghormati kebebasan berekspresi," ujar mantan ajudan Presiden Jokowi itu.
Jenderal Listyo menjamin siapa pun yang berani melukis mural bernada positif maupun negatif akan menjadi sahabat Kapolri.
Menurut dia, mural bermuatan kritik positif jadi motivasi baginya. Begitu pula mural negatif juga boleh karena akan menjadi bahan evaluasi bagi Polri merefleksikan diri, menginstrospeksi diri untuk berubah agar bisa menjadi lebih baik sesuai harapan masyarakat.
"Khusus mural kritikan Polri, kalau gambarnya paling pedas kami terima dan saya jamin akan jadi sahabatnya kapolri, temannya kapolri," kata dia.
Selaku Kapolri, Jenderal Listyo menginginkan masyarakat bisa memberikan gambaran kepada instansi yang dipimpinnya.
Misalnya, bagaimana presepsi masyarakat terkait mereka, sehingga setiap hari bisa berbenah memperbaiki institusi dan personel-personelnya.
"Sehingga kami bisa mempersiapkan institusi dan personel menjadi lebih baik, sehingga bisa mempersiapkan personel-personel kami jadi lebih baik, dipercayai publik, dan dicintai," kata jenderal bintang empat itu. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Boy