Jenderal Luhut Puji Teknologi Peringatan Dini di BMKG

Jumat, 31 Maret 2017 – 20:48 WIB
Menko Kemaritiman, Luhut Panjaitan. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang telah berhasii membangun sistem peringatan dini cuaca, iklim, gempa bumi dan tsunami.

“BMKG merupakan institusi yang berkelas dunia karena memiliki teknologi yang canggih utnuk melakukan pengamatan dan penyampaian informasi peringatan dini cuaca, iklim dan tsunami,“ ujar Luhut saat menghadiri peluncuran BMKG-OFS di kantor BMKG, Jakarta Pusat, Jumat (31/3).

BACA JUGA: Hujan Es Mengguyur Jakarta, Ini Penjelasan BMKG

Dia mengatakan, teknologi pengamatan cuaca dan iklim ini sangat bermanfaat bagi pemerintah untuk pengambilan keputusan saat kondisi cuaca dan iklim yang berpengaruh pada massa tanam, panen. "Dan saat adanya fenomena El Nino dan La Nina yang memengaruhi berbagai sektor," kata purnawirawan jenderal TNI itu.

Luhut mengatakan, BMKG memiliki kecanggihan yang luar biasa karena dapat memberikan peringatan dini tsunami, lima menit setelah terjadi gempa. Serta mampu melakukan pendeteksian uji coba ledakan nuklir, seperti yang terjadi Korea Utara tahun lalu.

BACA JUGA: BUMN Ini Siap Kelola Freeport

Khusus untuk OFS yang baru diluncurkan, Luhut mengaku kagum dengan alat sistem tersebut. Sebab, OFS yang merupakan salah satu inovasi sistem prakiraan maritim yang tersedia, dapat memberikan informasi cuaca laut hingga tujuh hari ke depan.

Guna memenuhi kebutuhan masyarakat. produk informasi ini dilakukan update dua kali sehari. Untuk memperoleh informasinya juga sangat mudah dan dapat diakses terbuka oleh siapa saja melalui alamat website peta-maritim.bmkg.go.id/ofs.

BACA JUGA: Tingkatkan Ketelitian dan Informasi Cuaca, BMKG Butuh..

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya mengatakan informasi laut sangat dibutuhkan Indonesia sebagai negara maritim yang dua per tiga luas wilayahnya merupakan lautan.

Layanan informasi itu dibutuhkan berbagai aktivitas di laut seperti sektor transportasi, pertambangan, perikanan, tambak garam, search and rescue (SAR), mitigasi bencana, konservasi (kesehatan terumbu karang) hingga mendukung kebutuhan riset di Indonesia.

Karenanya, BMKG saat ini menghadapi tantangan untuk memberikan informasi yang cepat, tepat, tanggap, dan akurat, termasuk untuk menjawab tantangan di bidang maritim dengan beragam kebutuhan informasi dari berbagai sektor.

“Untuk itu, BMKG sejak tahun 2016 mulai mengembangkan produk informasi maritim Ocean Forecast System (OFS) sebagai wujud dalam upaya menjawab kebutuhan masyarakat,” kata Andi.

OFS merupakan bagian dari Meteorology Early Warning System (MEWS) dan menjadi satu kesatuan produk informasi prakiraan cuaca BMKG. Tidak hanya informasi prakiraan gelombang, melalui OFS masyarakat dapat memperoleh informasi arus, suhu, salinitas per lapisan kedalaman dan informasi trajectory yang dapat dimanfaatkan untuk monitoring tumpahan minyak di jelas. "Serta mendukung operasional SAR,” terang Andi.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BMKG Diminta Kerja sama Tingkatkan Keandalan Info Cuaca


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler