jpnn.com - jpnn.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya menjelaskan, informasi cuaca untuk dunia pelayaran berasal dari pengamatan yang dikonversikan dalam bentuk informasi tinggi gelombang, arah angin dan arah gelombang.
Informasi tersebut sudah diinfokan kepada bandara dan masyarakat nelayan melalui radio pantai.
BACA JUGA: BMKG Diminta Kerja sama Tingkatkan Keandalan Info Cuaca
Hal itu Andi sampaikan menjawab pertanyaan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang meminta pihaknya bekerjasama dengan Dirjen Perhubungan Laut dan Dirjen Perhubungan Udara untuk memperbaiki sistem informasi pelayanan cuaca.
“Tentu kami membutuhkan peningkatan kerapatan dalam pengamatan untuk meningkatkan ketelitian dari informasi yang kami sampaikan lebih detail. Melihat Indonesia mempunyai 3.5 juta km persegi dan tentunya ini menjadi tantangan ke depan bagi BMKG,” papar Andi.
Terkait dengan penggunaan satelit, saat ini BMKG telah bekerjasama dengan Amerika Serikat, Jepang dan Tiongkok dalam pemanfaatan informasi cuaca.
"Bahkan satelit Jepang telah mampu memberikan informasi dalam waktu 10 menit sekali, sehingga prakiraan cuaca BMKG sudah cukup akurat. Namun, dengan adanya satelit sendiri tentu lebih baik lagi," tutur Andi.
Dalam kunjungannya, Budi juga menyaksikan langsung simulasi alat yang dimiliki BMKG, salah satunya peringatan dini tsunami serta pusat cuaca.(chi/jpnn)
BACA JUGA: Warning! Semua Pihak Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
BACA JUGA: Cuaca Panas, 60 Hektare Kebun Karet dan Sawit Hangus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prediksi BMKG, Kemarau Hingga Februari
Redaktur & Reporter : Yessy