Jenderal Moeldoko Tegaskan Kepentingan Parpol Bukan Urusan TNI

Kamis, 17 Juli 2014 – 19:09 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, dalam menjalankan tugasnya prajurit TNI harus bersikap netral, tegas dan profesional. Netral dalam arti, TNI tidak boleh memihak ke kanan atau ke kiri di dalam mengatasi situasi ini.

Selain itu, pandangan prajurit TNI harus lurus untuk kepentingan bangsa dan negara. Untuk kepentingan partai politik, tegas Moeldoko, itu bukan urusan TNI.

BACA JUGA: Panselnas Tetapkan 486 Titik Lokasi Seleksi CPNS dengan CAT

"Tegas, tidak pandang bulu dan harus profesional," kata Moeldoko, saat teleconference dengan para Pangkotama Ops jajaran TNI di ruang kerja jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (17/07).

Panglima TNI mengatakan, perkembangan situasi saat ini supaya dicermati dengan baik, karena menuju 22 Juli 2014 waktunya sungguh sangat singkat.

BACA JUGA: Gelar Apel Siaga, Prabowo Hatta Abaikan Imbauan SBY

"Kepada para Pangkotama yang ada di daerah, saya berpesan supaya melihat perkembangan dari rencana pengumpulan suara di KPU provinsi betul-betul harus yakin semuanya akan berjalan dengan baik dan lancar serta jangan sampai terdadak," ujarnya.

KPU, lanjutnya adalah center of gravity. Lancar atau tidaknya Pemilu adalah di KPU. Untuk itu Panglima TNI memerintahkan seluruh Pangkotama untuk mengamankan KPU di daerahnya masing-masing dengan sebaik-baiknya, serta melakukan latihan-latihan simulasi pengamanan KPU di lapangan dan pengecekan kesiapan personel, logistik, taktik, dan morilnya.

BACA JUGA: Gelar Apel Siaga, Prabowo Hatta Dinilai Abaikan SBY

Terkait dengan sikap profesionalitas dalam pengamanan Pemilu, Panglima TNI memerintahkan kepada para Pangkotama untuk tidak membagikan amunisi tajam kepada prajuritnya yang bertugas di lapangan karena tidak ada musuh yang harus dibunuh.

"Hindari apabila ada orang-orang di luar TNI yang ingin membuat skenario, ingin melakukan atau membuat situasi dengan mentrigger, karena munisi tajam itu menjadi trigger, sehingga kalau nanti ada munisi tajam berarti itu di luar prajurit TNI yang menembak," tegasnya.

Terakhir, Panglima TNI berpesan kepada para Pangkotama untuk meyakinkan seluruh prajurit bahwa tugas pengamanan Pemilu adalah melaksanakan amanah undang-undang, seperti jika terjadi kerusuhan, tugas TNI adalah melindungi masyarakat, bangsa dan negara.

"Ini harus dipahami oleh seluruh prajurit agar mereka tidak ragu-ragu bertindak di lapangan. Apabila situasi menghendaki negara memanggil TNI, maka seluruh prajurit TNI harus memberikan pengabdian yang terbaik, bahkan pengorbanan bila diperlukan. Tugas untuk kepentingan negara adalah di atas segala-galanya. Para komandan di lapangan harus tahu betul atas apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh prajuritnya," pungkas Moeldoko.(fas/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Larang Massa Pendukung Hadiri Pengumuman Hasil Pilpres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler