jpnn.com, JAKARTA - Hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei menunjukkan pasangan Anies-Sandi unggul dengan selisih suara signifikan.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, sebenarnya survei dan hitungan cepat itu belum bisa menjadi pegangan. Yang utama bisa menjadi ukuran adalah hasil perhitungan dari KPU.
BACA JUGA: Salut Sama Mbah Mijan
Hasil resmi pilkada DKI Jakarta itu ada pada penghitungan resmi KPU. Maka, survei dan penghitungan cepat itu jangan menjadi pegangan utama. ”Maka semua pihak harus menunggu hasil resmi KPU,” jelasnya.
Dia menegaskan, untuk keamanan kotak suara tentu sudah dipersiapkan. Pasukan yang berjaga di TPS akan mengawal hingga ke KPU. ”Jadi, penghitungannya nanti juga akan kami amankan,” ungkapnya.
BACA JUGA: Lima Penyebab Kekalahan Ahok-Djarot
Bila, nantinya ada perbedaan-perbedaan pendapat terkait pilkada, maka setiap pihak diharapkan bisa menyelesaikannya melalui mekanisme hukum. Seperti, gugatan di Mahkamah Konstitusi.
”Kami berupaya untuk menjaga keamanannya,” terang mantan Kapolda Papua tersebut.
BACA JUGA: Nih, Hasil Quick Count Tujuh Lembaga Survei
Terkait keamanan Jakarta selama pencoblosan, Tito menuturkan bahwa tidak ada kejadian gangguan keamanan yang menonjol selama pencoblosan.
Hanya ada beberapa situasi kesalahpahaman yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Barat. ”Tapi, berhasil dikendalikan petugas dan hanya karena salah paham,” ujarnya.
Kejadian salahpaham itu bila dibandingkan dengan 13 ribu lebih TPS yang ada, maka jumlahnya sangat kecil. Sehingga, sekali lagi kondisi Jakarta sangat aman selama pencoblosan. ”Ada juga surat suara yang kurang, tapi bukan masalah berarti,” terangnya.
Yang juga penting, sebenarnya hari ini (20/4) terdapat agenda yang cukup krusial, yakni pembacaan tuntutan sidang dugaan penistaan agama dan kedatangan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence.
”Pengamanan tidak akan kendor setelah pilkada, kamu akan lakukan secara maksimal. Polri siap untuk mengamankan dua agenda tersebut secara maksimal,” tutur mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) tersebut.
Pengamanan itu akan dilakukan berdasarkan pada informasi intelijen. Seperti apa ancamannya, maka pengamanan akan diseimbangkan. ”Kita lihat bagaimana intelijen,” jelasnya. (idr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jagoannya Unggul, Begini Pesan Raffi Ahmad pada Anies-Sandi
Redaktur & Reporter : Soetomo