Jenguk Azka dan Shafa, DPR Minta Jaminan Negara

Kamis, 04 Agustus 2011 – 12:43 WIB
Anggota komisi IX DPR RI, Rieke Dyah Pitaloka dan Ketua Komisi IX DPR RI, dr Ribka Tjiptaning P saat mengunjungi, Shafa, penderita penyakit langka Gullian Barre Syndrome (GBS) di ICU RSCM Jakarta, Kamis (4/8). Foto: Afni Zulkifli/JPNN
JAKARTA- Simpati terhadap Azka (4,7) dan Shafa (4,7) penderita penyakit langka Gullian Barre Syndrome (GBS) terus berdatanganKali ini datang dari anggota komisi IX DPR RI, Rieke Dyah Pitaloka dan Ketua Komisi IX DPR RI, dr Ribka Tjiptaning P

BACA JUGA: Polri Kirim Ahli Forensik ke Sulut

Politisi PDI Perjuangan itu mengunjungi dua balita yang kini dirawat di ICU RSCM Jakarta, Kamis (4/8).

Rieke dan Ribka yang datang secara dadakan, langsung bertemu dengan Anto, Ayah Azka dan Zulkarnain, ayah Shafa
Rombongan langsung menuju lantai 6 ruang ICU anak RSCM Jakarta diantar oleh Direktur Utama RSCM Prof Akmal Taher.

Rieke dan Ribka langsung menuju ke tempat tidur Shafa

BACA JUGA: Safari Ramadan, SBY Hanya Keliling Jawa

Bocah mungil ini terlihat masih menggunakan ventilator yang dilubangi melalui lehernya
Sebelum dipindahkan ke RSCM, Shafa sudah menghuni ICU RS Carolus selama hampir 10 bulan

BACA JUGA: Perusahaan Perbankan Diminta Kerjasama Serikat Buruh

Untuk pembiayaan Shafa, keluarganya sudah menghabiskan dana lebih dari Rp600 jutaRp300 juta lainnya dalam bentuk utang kepada pihak rumah sakit.

Diruangan yang sama, masih terbaring koma AzkaAnak tunggal Anto dan Rina ini sudah memasuki hari ke 15 terserang penyakit GBSPenyakit ini termasuk langka karena menyerang imun tubuh dan hanya ada 1 sampai 2 kasus saja di dunia setiap tahunnyaSebelum dirujuk ke RSCM, orang tua Azka mengeluarkan biaya hingga Rp100 juta saat dirawat selama 9 hari di RS Azra Bogor.

"Kami sudah mengunjungi langsung Azka dan ShafaKami mendesak untuk dua pasien ini ditanggung sepenuhnya oleh negaraKarena anggaran itu memang adaJangan hanya mengharapkan dermawan," kata Rieke.

Sementara itu Ribka juga menyatakan kekecewaan atas pernyataan Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih di beberapa media yang mengatakan bahwa pembiayaan penyakit langka membebani negaraUntuk itu diperlukan juga partisipasi dermawan selain usaha pemerintah.

"Pernyataan ini menunjukkan sikap lepas tanggungjawab dari pemerintahAzka dan Shafa harus ditanggung negara sepenuhnya, terlebih lagi orang tuanya sudah berusaha, namun mengingat biaya yang besar maka negara harus mengambil peran," tegas Ribka.

Penegasan inipun disampaikan Rieke dan Ribka kepada Direktur RSCMBukan hanya itu, atas nama Ketua Komisi IX dan anggota komisi, Ribka dan Rieke memberikan surat rekomendasi khusus untuk jaminan Azka dan Shafa mendapatkan perawatan medis yang sebaik-baiknya hingga pulih total.

"Kami tetap mendukung bila memang ada gerakan peduli GBS dengan menggerakkan dermawanTapi mau sampai kapan dan untuk berapa penyakit, apa harus seperti itu terus? Sementara ada anggaran di pemerintah dan itu yang harusnya dipertanyakan," tambah Rieke.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikritik Bais, Kapolri Bela Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler