JAKARTA - Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengakui Polri kerap melakukan penembakan ketika menghadapi aksi terorisNamun, Timur menegaskan tindakan tersebut diambil bila membahayakan masyarakat maupun anggota Polri.
"Kita tidak pernah memerintahkan untuk menghilangkan nyawa, penembakan itu kasuistik, kalau sudah sangat membahayakan," kata Timur usai mengikuti buka puasa bersama Presiden SBY dengan pimpinan lembaga negara, menteri, dan dubes negara Islam di Istana Negara, Rabu (3/8).
Pernyataan Timur tersebut menanggapi kritik Kepala Badan Intelejen Strategis (Kabais) Laksamana Muda TNI Soleman B
BACA JUGA: Angie-Mirwan Sudah Diproses Internal
Ponto yang gerah dengan banyaknya terduga teroris yang mati ditembak polisiBACA JUGA: Partai Demokrat Terancam Dibubarkan
"Kalau polisi mau bunuh, masuk tentara saja
BACA JUGA: Dihajar dan Disiksa, Sekuriti Polisikan Penyidik Polda Kepri
TNI dapat melakukan penindakan dan pencegahan," tuturnya.Menurut Soleman, TNI bisaja turun dalam penindakan terhadap aksi teror, namun tentu saja menggunakan pendekatan militeristis, membunuh atau dibunuh"Kalau TNI sudah turun, teroris harus terbunuh," tegasnya(fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polda Kepri Bantah Rekayasa Kasus AKBP Mindo
Redaktur : Tim Redaksi