Jepang Kembangkan Satelit Luar Angkasa dari Material Kayu

Sabtu, 02 Januari 2021 – 03:50 WIB
Satelit Nusantara Satu. Foto: Istimewa

jpnn.com - Upaya Jepang mengurangi sampah tidak saja di bumi tetapi hingga antariksa. Dikabarkan, mereka tengah mengembangkan satelit pertama di dunia terbuat dari kayu.

Inovasi itu datang peruaahaan teknologi Sumitomo Forestry berkolaborasi dengan Universitas Kyoto.

BACA JUGA: Citra Satelit Ungkap Senjata Terbaru Korea Utara, Begini Kemampuannya

Pemanfaatan kayu sebagai material satelit agar tidak menjadi sampah di antariksa.

Pasalnya, material kayu bisa terbakar habis di atmosfer tanpa meninggalkan zat berbahaya atau menghujani bumi dengan puing-puing satelit.

BACA JUGA: Istri Siri Berpaling Hati, Aco Kalap, Acara Pernikahan Sontak Banjir Darah

Berbeda dengan satelit yang terbuat dari logam akan menguap menjadi gas aluminium, dan logam lainnya yang mungkin sudah teroksidasi alias berkarat.

"Kami sangat khawatir dengan fakta bahwa semua satelit yang kembali memasuki atmosfer bumi terbakar dan menciptakan partikel alumina kecil yang akan mengambang di bagian atas atmosfer selama bertahun-tahun," kata profesor di Universitas Kyoto dan astronaut Jepang Takao Doi, lansir BBC.

BACA JUGA: Oknum PNS Sulap Rumahnya jadi Pabrik Uang, Polisi Datang

Saat ini ilmuwan telah mulai melakukan penelitian tentang pertumbuhan pohon dan penggunaan material kayu di luar angkasa.

Sumitomo Forestry mengatakan, mereka akan mengembangkan material kayu yang tahan terhadap perubahan temperatur dan cahaya matahari.

Mereka juga mengatakan ada manfaat lain dari satelit kayu. Misalnya karena gelombang elektromagnetik tidak akan terpengaruh oleh kayu, bentuk, dan layout satelit bisa jadi berbeda.

Komponen penting yang harus dikeluarkan oleh satelit untuk urusan komunikasi bisa disimpan dengan aman di dalam casing kayu.

Ini akan mempermudah proses pembuatan satelit dan mempersiapkannya saat sudah berada di luar angkasa.

Satelit kayu buatan Jepang diharapkan akan selesai dikembangkan pada tahun 2023. (rdo/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler