Jepang Mau Buang Limbah Nuklir ke Laut, Pemerintah Indonesia Diminta Bergerak

Minggu, 02 Juli 2023 – 21:23 WIB
Pemerintah Indonesia diminta untuk bergerak menggagalkan rencana Jepang membuang limbah nuklir ke laut. Ilustrasi Foto : Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) dan Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GNTI) menolak rencana Jepang membuang limbah nuklir ke Samudra Pasifik.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat MAI Prof. Dr. Rokhmin Dahuri mengatakan limbah tersebut mengandung zat-zat berbahaya dan dapat mengancam ekosistem laut serta kesehatan manusia.

BACA JUGA: Rencana Jepang Membuang Limbah Nuklir ke Laut Bikin Resah Masyarakat

"Kami menolak rencana tersebut dengan alasan limbah cair nuklir mengandung radioaktif Tritium, Cesium-137, dan Carbon-14," kata Rokhmin Dahuri, dalam keterangannya, Minggu (2/7).

Oleh karena itu, MAI meminta pemerintah Indonesia untuk aktif menggagalkan rencana tersebut.

BACA JUGA: Organisasi Nelayan Tolak Rencana Pemerintah Jepang Buang Limbah Nuklir ke Samudera Pasifik

"Pemerintah Jepang, seharusnya mencari alternatif yang lebih aman dalam mengelola limbah tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, isu mengenai Jepang, memberikan sumbangan 1 juta euro kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menimbulkan pembahasan yang panas.

BACA JUGA: Mahasiswa Kecam Rencana Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut

Pemerintah Jepang telah menerima draft laporan penilaian akhir dari kelompok investigasi pembuangan air Fukushima IAEA.

Jepang juga menyerahkan usulan amandemen substansial, dan mencoba memfasilitasi proses pembuangan air limbah nuklir dengan merevisi kesimpulan akhir dari laporan tersebut.

"Terkejut, kecewa, dan marah ketika saya membaca berita terkait pemerintah Jepang telah memberikan sejumlah dana kepada IAEA agar merevisi data laporan. Kelakuan pemerintah Jepang ini sangat memalukan," tuturnya.

Meski menuai kecaman, pemerintah Jepang bersikeras untuk membuang air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima yang rusak ke Samudra Pasifik pada musim panas tahun ini. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
limbah nuklir   IAEA   Pemerintah   nuklir   laut  

Terpopuler