Jepang Tawarkan Bantu Aceh, Minta Dukungan 5 November Hari Tsunami Internasional

Jumat, 27 November 2015 – 07:19 WIB
Ketua Liga Parlemen Jepang-Indonesia Toshihiro Nikai berkunjung ke Aceh kemarin (26/11) bertemu dengan Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Podopo Aceh. Foto: Rakyat Aceh/JPG

jpnn.com - BANDA ACEH - Ketua Liga Parlemen Jepang-Indonesia Toshihiro Nikai bersama rombongan kemarin (26/11) bertemu dengan Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Podopo Aceh.

Dalam pertemuan tersebut, pemerintah  Jepang mengajak dan menawarkan kerja sama dengan Aceh di berbagai sektor. Termasuk tawaran bantuan di sektor pertanian, kelautan dan perikanan, pembangunan museum kembar dan sektor tanggap bencana

BACA JUGA: Kacau.. Listrik Sering Padam, Warga Minta KPK Audit PLN Kalteng

Terkait dengan tawaran itu, Gubernur Aceh menyatakan menyambut baik namun akan membahasnya lebih lanjut. 

Menurut Zaini Abdullah, selain untuk terciptanya hubungan bilateral lebih baik antara dua negara Indonesia dan Jepang, juga bisa membantu Aceh dalam hal mengembangkan sektor ekonomi, pariwisata dan ilmu kebencanaan.

BACA JUGA: Miris, Perjuangan Ratusan Anak SMP Nekat Adu Nyali untuk Bisa Sekolah

"Mereka cukup puas berkunjung kemari. Terkait hubungan emosional kedua belah pihak, banyak hal dibahas dan didiskusikan. Ditekankan pasca tsunami, karena daerah ini sangat sensitif terhadap kebencanaan. Ini gun membuat planning pencegahan kebencanaan," kata Zaini Abdullah, kepada wartawan usai menerima kujungan delegasi Jepang itu.

Ditambahkannya lagi, untuk ke depan, pemerintah Aceh akan melakukan kerja sama dengan Jepang terkait dengan meseum, fasilitas untuk kebencanaan dan pertanian dan eventasi."Mereka bahas banyak hal, pendidikan, kelautan, pertanian, soal kerja sama baru pembicaraan, untuk pinjaman atau hibah belum tahu kita," sebutnya.

BACA JUGA: Curanmor Modus Baru, Langsung Curi Motor di Showroom

Pemerintah Aceh akan diundang kesana guna membahas lebih lanjut terkait dengan pertemuan di Pendopo Gubernur Aceh.

Sementara itu, Ketua Liga Parlemen Jepang-Indonesia, Toshihiro Nikai mengatakan, menmberikan komitmen bekerjasama bisang pertanian. Dia juga tertarik dengan Museum Tsunami, yang dianggapnya penting untuk pendidikan anak-anak.

Dia mengajak Indonesia menyetujui penetapan hari tsunami Internasional ditetapkan setiap tanggal 5 November. Penetapan tanggal tersebut, kata Toshihiro, tidak diambil dari tanggal bencana tsunami yang menerjang provinsi Aceh, yakni 26 Desember 2004, dan tsunami yang menerjang sebagian wilayah di Jepang tangal 11 Maret 2011 silam. Namun, penetapan tanggal tersebut, diambil dari kejadian tsunami Jepang seratus enam puluh tahun silam.

Dikatakan, penetapan tanggal 5 November sudah mendapat persetujuan 135 Negara di dunia. Dalam waktu dekat, katanya, akan ditetapkan melalui forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pihak Liga Parlemen Jepang, meminta persetujuan Indonesia untuk lebih menguatkan hal tersebut. (ibi/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Untung Rp 400 Per Liter, Bandit BBM Kena 5 Tahun Penjara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler