Jepang Tertarik Belajar dari Indonesia Soal Pengembangan Start-Up E-Commerce

Sabtu, 04 Mei 2024 – 00:31 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Transformasi Digital Jepang Kono Taro di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri OECD 2024 yang berlangsung di Paris, Prancis, Jumat (3/5/2024). Foto: Kemenko Perekonomian.

jpnn.com - PARIS - Pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Transformasi Digital Jepang Kono Taro momentum penting bagi kedua negara memperkuat kerja sama ekonomi digital.

Keduanya melakukan pertemuan bilateral di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri OECD 2024 yang berlangsung di Paris, Prancis, Jumat (3/5).

BACA JUGA: Menko Airlangga Sebut Indonesia Negara ASEAN Pertama Jadi Anggota OECD

Sejumlah proyek kerja sama ekonomi digital dijajaki oleh kedua negara baik dalam kerangka bilateral maupun multilateral di bawah payung Kerangka Ekonomi Digital (DEFA).

Dalam hal pengembangan start-up perusahaan e-commerce, Jepang ingin belajar dari keberhasilan Indonesia dalam melahirkan sejumlah unicorn dan decacorn.

BACA JUGA: Menko Airlangga Resmi Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD Indonesia

Seperti diketahui, Indonesia sejauh ini telah menghasilkan 12 unicorn dan satu decacorn—start-up teknologi milik swasta yang masing-masing bernilai USD 1 miliar dan USD 10 miliar.

Pada tahun 2022, Indonesia memiliki 2.431 perusahaan start-up.

BACA JUGA: Analisis Pengamat soal Kans Bobby Nasution di Pilkada Sumut

Start-up Indonesia diakui oleh Menteri Kono Taro berhasil memanfaatkan potensi pasar domestik yang sangat besar dengan beragam lini bisnis.

Bahkan, Menteri Kono Toro menyampaikan bahwa unicorn dan decacorn Indonesia dapat menguasai pasar ASEAN.

Hal tersebut menarik perhatian pemerintah Jepang dalam menjajaki kerja sama pengembangan start-up dengan Indonesia.

Dalam pertemuan ini Menko Airlangga juga menjajaki kerja sama sistem pembayaran lintas negara.

Menko Airlangga membagikan kesuksesan Indonesia membangun Quick Response Code Indonesia Standard atau biasa disingkat QRIS yang sudah digunakan di beberapa negara ASEAN.

Menteri Kono Taro menyampaikan bahwa Jepang belum memiliki sistem pembayaran lintas negara dan menyatakan kerja sama dengan Indonesia bisa dilakukan.

Menko Airlangga juga meminta dukungan dari Jepang dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia, termasuk proyek-proyek strategis.

Seperti kelanjutan jalur MRT Fase 2 serta pengembangan jaringan tol dan infrastruktur digital.

Pertemuan bilateral antara Indonesia dan Jepang ini mencerminkan komitmen kedua negara dalam
memperkuat kemitraan ekonomi yang saling menguntungkan.

Turut mendampingi Menko Airlangga, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Pambudi, Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis, Andorra, Monako, serta Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO Mohamad Oemar. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menko Airlangga Dorong Kerja sama RCEP dengan GCC Diperluas


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler