jpnn.com, JERMAN - Jerman untuk pertama kalinya mengizinkan anak-anak dari orang tua terduga anggota ISIS pulang ke negara tersebut dari Suriah utara.
Menteri Luar Negeri Heiko Maas juga mengatakan pihaknya akan mendorong anak-anak lainnya untuk datang ke negara tersebut.
BACA JUGA: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Surakarta
Seperti negara barat lainnya, Jerman menghadapi keputusan yang rumit tentang bagaimana menangani warga negara yang berangkat ke Timur Tengah untuk bergabung dengan kelompok seperti ISIS, yang diusir dari kantong wilayah terakhir mereka pada Maret oleh pasukan dukungan AS.
BACA JUGA : Tiga Teroris Anggota ISIS Rencanakan Serangan Teror Di Sydney
BACA JUGA: Duh, Ada Teror Bom Atas Nama ISIS di Kampus Unpatti
Tiga dari empat anak Jerman yang dipulangkan adalah anak-anak yatim, menurut media setempat.
"Kami akan mendorong anak-anak lainnya untuk meninggalkan Suriah," kata Maas.
BACA JUGA: ISIS Runtuh, Asia Tenggara Kembali Dihantui Teroris
"Kebanyakan anak-anak muda, mereka tidak dapat mempertanggungjawabkan perbuatan orang tua mereka dan kami ingin melalukan sesuatu untuk membantu," kata dia.
Ribuan anggota ISIS, termasuk warga asing, perempuan dan anak-anak, ditahan oleh otoritas pimpinan Kurdi di Suriah utara.
Pejabat intelijen Jerman mengatakan lebih dari 1.000 warga Jerman pergi berperang ke Suriah dan Irak, lokasi ISIS pernah menguasai petak-petak wilayah dalam kekhalifahan yang dideklarasikannya sendiri.
Sekitar sepertiga dari mereka telah kembali ke Jerman. Sementara itu sepertiga lainnya diyakini tewas dan sisanya diyakini masih berada di Irak dan Suriah. (reuters/ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Syarat dari Menhan buat WNI Eks ISIS Jika Mau Kembali ke Indonesia
Redaktur & Reporter : Natalia