Jerman Hapus Hutang RI 20 Juta Euro

Melalui Debt Swap IV untuk Pendidikan

Rabu, 01 September 2010 – 20:45 WIB

JAKARTA -- Pemerintah Republik Federal Jerman menghapus hutang pemerintah Indonesia sebanyak 20 juta Euro melalui program Debt Swap IV untuk pendidikanPemberian penghapusan hutang ini dilakukan setelah Indonesia memenuhi syarat, yakni membiayai salah satu program sektor pendidikan minimal sebanyak 50 persen atau 10 juta Euro dari jumlah hutang pokok.

Sertifikat Penghapusan Hutang Program Debt Swap IV untuk Education diserahkan oleh Direktur KfW (Kreditanstalt fur Wiederaufbau) Bjorn Thies kepada Deputi VI Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional Kementerian Koordinator Perekonomian Rizal Afandi Lukman, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nina Sardjunani, dan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional Suyanto di gedung Kemdiknas, Jakarta, Rabu (1/9).

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh menerangkan, program Debt Swap IV untuk pendidikan dilaksanakan berdasarkan perjanjian pemerintah Indonesia dan pemerintah Republik Federal Jerman tentang rekonstruksi dan rehabilitasi gedung sekolah akibat  gempa bumi pada 2006 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.

"Adapun sasaran program ini adalah merekonstruksi dan rehabilitasi sekolah akibat gempa sebanyak 144 sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI) dan 26 sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MtS) di Provinsi DIY dan 52 SD/MI serta delapan SMP/MTs di Provinsi Jawa Tengah," ungkap Nuh.

Menurutnya, pelaksanaan program debt swap menunjukkan keseriusan jajarannya untuk memperkecil beban yang menjadi tanggungan pemerintah dengan memanfaatkan seluruh skema yang ada

BACA JUGA: Pungutan Biaya Sekolah Masih Tinggi

Program ini, kata Nuh, juga sekaligus membuktikan tingginya komitmen pemerintah Jerman terhadap dunia pendidikan dan terhadap hubungan antara Indonesia dengan Jerman
"Pemerintah Federal Jerman memahami betul tentang sebagian persoalan yang harus diselesaikan oleh pemerintah Indonesia khususnya di dunia pendidikan," katanya.

Duta Besar Republik Federal Jerman Norbert Baas menjelaskan, sejak terjadinya gempa yang melanda DIY dan Jawa Tengah pada 2006, pemerintah Jerman berkomitmen membantu dengan cara fleksibel yakni melalui penghapusan hutang sebanyak 20 juta Euro.

Pemerintah Indonesia, kata dia, setuju untuk menginvestasikan sebanyak setengah dari hutang untuk membangun dan merehabilitasi sekolah yang rusak

BACA JUGA: Disiapkan Rp 2 Triliun untuk Beasiswa Dosen

"Rekonstruksi difokuskan untuk membangun sekolah yang tahan gempa
Sebanyak 25 ribu anak memperoleh manfaat dari program ini," ujarnya.

Sementara, Direktur KfW (Kreditanstalt fur Wiederaufbau) Bjorn Thies menambahkan, Kemdiknas telah sukses mengimplementasikan penggunaan Debt Swap ini dengan menggunakan sistem dan tata kelolanya sendiri.  Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdiknas Suyanto juga mengatakan, dampak keberhasilan penyelenggaraan program ini, Kemdiknas diundang ke Kantor Pusat UNESCO di Paris  untuk mempresentasikan program dan pengalaman Indonesia dalam melaksanakan program Debt Swap ini

BACA JUGA: 2011, Gaji Guru Minimal Rp2 Juta



Dikatakan, pengalaman Indonesia ini akan dijadikan sebagai salah satu dasar untuk menentukan kebijakan UNESCO untuk negara-negara berkembang, dalam konteks pengurangan hutang melalui program pendidikan"Kemdiknas dimasukkan menjadi salah satu anggota working group for debt swap UNESCO," ujarnya(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelar Pesantren Kilat, Latih Berbahasa Asing


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler