jpnn.com - KINTAMANI - Suasana rumah kelahiran Jero Wacik di Desa Batur, Kintamani nampak biasa-biasa saja tanpa aktifitas berarti.
Hanya ada beberapa kerabatnya di rumah tersebut yang sepertinya memang menanti kedatangan awak media yang sepanjang hari mendatangi rumah tersebut.
BACA JUGA: Di Sidang Anas, Jaksa Beber Isi BBM Wisanggeni
Dari raut wajahnya, beberapa anggota keluarga tersebut nampak shock dan terpukul dengan kasus yang menimpa Jero Wacik. Bahkan, mereka tidak yakin Jero Wacik terlibat dengan alasan yang bersangkutan merupakan seorang Pemangku, tepatnya di Pura Bukit Mentik, Batur.
Terkait kasus yang melilit Jero Wacik, pihak keluarga sendiri mengaku tidak percaya dan shock. Mereka tidak menduga Jero Wacik ditetapkan sebagai tersangka untuk kasus korupsi.
BACA JUGA: PPATK Sebut Ada Potensi Pencucian Uang di Kasus Jero
Padahal terakhir kali pulang ke Batur pada 9 Agustus lalu, Jero Wacik sempat menenangkan anggota keluarga terkait kasus yang melilitnya tersebut. Tak hanya itu. Jero Wacik pun sempat meminta doa kepada para keluarganya agar tidak tersangkut kasus korupsi pemerasan miliaran rupiah tersebut.
"Terakhir pulang Bapak sempat bilang di sini tenang saja dan minta doa, Bapak tidak banyak cerita," terang I Nengah Martono, salah seorang kerabat Jero Wacik yang ditemui di kediaman Jero Wacik di Desa Batur, Kintamani, Kamis (4/9).
BACA JUGA: Jero Wacik tak Tergantikan Selama Masih Hidup
Selain membicarakan kasus korupsi, Jero Wacik juga sempat membicarakan terkait pencalonan menjadi Gubernur Bali jika tidak lagi menjadi Menteri.
"Sempat cerita soal jadi Anggota DPR lagi dan pencalonan Gubernur, tapi Bapak bilang dijalani saja," ujar Martono. (yog/pra/yes)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Calon Petahana Anggota BPK Perlu Dievaluasi
Redaktur : Tim Redaksi