jpnn.com, JAKARTA - Co-captain Timnas Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) Yusuf Martak yakin pasangan nomor urut 1 itu akan bersikap terbuka terhadap peninjauan kembali pembubaran ormas Islam seperti FPI dan HTI.
Menurutnya, visi misi AMIN adalah melakukan perubahan dan menghadirkan kesetaraan serta keadilan jika dipercaya berkuasa nanti.
BACA JUGA: Honorer Galau, PTT Dobel Cemas, Semoga Hari Bahagia Segera Datang, Amin
Karena itu, berbagai kebijakan atau tindakan pemerintahan sebelumnya yang dinilai tidak sesuai, maka berpeluang untuk ditinjau ulang.
"Apabila hal-hal contoh sekarang mengenai KM 50, Kanjuruhan, Rempang, mungkin ada hal-hal lain misalnya pembubaran organisasi. Nah, itu pasti apabila dari pihak-pihak yang bersangkutan mengajukan atau meminta untuk ditinjau ulang ya tidak akan dihalang-halangi," kata Yusuf.
BACA JUGA: Asisten Pelatih Timnas AMIN Tamsil Linrung Dorong Mahasiswa Memantau Pemilu
Mengenai FPI, Yusuf masih mempertanyakan keputusan pemerintah membubarkan organisasi yang didirikan Habib Rizieq Shihab itu.
Pasalnya, FPI tidak pernah melakukan tindakan yang merugikan bangsa dan negara.
BACA JUGA: Jaringan Perempuan Nahdiyin Optimistis AMIN Menang di Pasuruan
"FPI kan banyak berbuat, melakukan banyak pergerakan yang sifatnya dakwah, melakukan rescue ke lokasi-lokasi bencana," kata dia.
Yusuf menyebut GNPF juga mendukung apabila petinggi dan pendiri FPI berupaya melakukan peninjauan kembali soal organisasi pada 2024.
"Ada sesuatu yang harus diclearkan. Logika berpikir saya kalau itu pun nanti dinyatakan tidak bersalah, kan mustahil ada dua FPI, tapi rehabilitasi nama baik FPI itu diperlukan," pungkasnya.
Sebelumnya, pengamat dari Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno meyakini dukungan Ijtima Ulama kepada Anies Baswedan tidak cuma-cuma.
Menurutnya, ada banyak yang bisa diberikan Anies kepada kelompok tersebut apabila terpilih jadi presiden nanti.
Menghidupkan lagi organisasi-organisasi yang telah dibekukan pemerintah, seperti FPI, adalah salah satunya.
“Kalau Anies menang sangat mungkin ormas yang dibubarkan dipulihkan kembali,” kata Adi saat dihubungi, Senin (18/12).
Meski demikain, Adi menegaskan, dukungan ijtima ulama penting bagi AMIN.
“Dalam pilpres langsung, sekecil apapun dukungan politik pasti penting. Apalagi dukungan ijtima ulama pasti sangat signifikan,” kata Adi.
Menurut dia, ijtima ulama memiliki jaringan massa yang solid, meski tak sekuat lima tahun lalu.
“Apapun judulnya ijtima ulama merupakan komunitas politik yang punya jejaring agak solid. Dalam politik 1 suara tetaplah penting,” tegas Adi. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif