Jika Prabowo - Aher, Pemenang Pilpres 2019 Mudah Ditebak

Jumat, 20 Juli 2018 – 00:58 WIB
Ahmad Heryawan. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Said Salahudin menilai, Partai Gerindra harus berhati-hati dalam menempatkan calon wakil presiden sebagai pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Jangan karena berharap PKS, PAN, dan atau Partai Demokrat menjadi teman koalisi, lalu terjebak pada opsi cawapresnya harus dari salah satu parpol itu.

BACA JUGA: Ingatkah Elektabilitas Jokowi dan Anies Jelang Pilkada DKI?

"Saya kira, keinginan parpol calon koalisi Gerindra menempatkan kadernya sebagai pendamping Prabowo memang sangat beralasan," ujar Said di Jakarta, Kamis (19/7).

Pasalnya, ada faktor 'presidential effect' yang bakal diperoleh parpol-parpol tersebut jika menempatkan kadernya sebagai cawapres.

BACA JUGA: Ulama, Takmir Masjid dan Santri Makin Sreg Dukung Jokowi

"Tapi kalau target koalisi ingin menang, masing-masing parpol perlu jujur dalam menakar kans dari masing-masing jagoannya," ucap Said.

BACA JUGA: Prabowo - Anies Berpeluang Besar Mengalahkan Jokowi

Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) ini menilai, parpol calon koalisi Gerindra tak cukup hanya sekadar mengundi nama-nama kader terbaik mereka untuk menjadi pasangan Prabowo, jika ingin menang.

Misalnya, Ahmad Heryawan dari PKS, Zulfikifli Hasan (PAN), dan Agus Harimurti Yudhoyono (Partai Demokrat). Parpol-parpol yang ada, kata Said, perlu melihat target yang lebih besar dari pembentukan koalisi nantinya.

"Kalau Aher (Ahmad Heryawan) yang dipilih Prabowo, saya ragu pasangan itu nantinya bisa meraih suara yang signifikan. Tapi saya tidak meragukan ketokohan Aher. Dia sosok cerdas yang punya segudang prestasi," ucapnya.

Said kemudian mengungkap beberapa alasan. Antara lain, Aher belum cukup dikenal oleh masyarakat di pelosok negeri. Namanya besar dalam cakupan yang terbatas. Di DKI Jakarta dan Jawa Barat, misalnya, nama Aher sangat tersohor.

"Etnisitas Aher yang berasal dari Suku Sunda juga menjadi alasan lain dari keraguan saya," katanya.

BACA JUGA: Prabowo Sebut Ada Pihak yang Tak Ingin Anies Cawapres

Sebab, suka-tidak suka, mau-tidak mau, harus dipahami bahwa latar belakang suku seorang kandidat seringkali menjadi preferensi pemilih dan dijadikan sebagai pertimbangan dalam memilih.

Said juga mengatakan, populasi pemilih dari Suku Sunda di luar Pulau Jawa, tidak sebesar orang Jawa. Sebaran pemilih yang terbatas itulah yang berpotensi mempersempit perluasan jangkauan suara pasangan Prabowo- Aher di luar Pulau Jawa. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo - AHY Bisa Moncer Tekuk Jokowi di Pilpres 2019


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler