Jika Presiden Sedang Main Gitar, Penyadapan AS tak Masalah

Kamis, 07 November 2013 – 22:25 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin mengatakan tidak apa-apa kalau yang disadap intelijen asing itu kebetulan presiden sedang memainkan gitar. Tapi kata dia, kalau yang disadap itu menyangkut kepentingan negara, misalnya masalah PT Free Port, ini kan bahaya.

"Kalau yang disadap itu kebetulan presiden lagi memainkan gitar, tidak masalah. Tapi bagaimana jika yang disadap itu pembicaraan presiden dengan para pembantunya soal kontrak PT Free Port. Ini kan bahaya," kata TB Hasanuddin, saat Launching dan Bedah Buku "Arsitektur Keamanan Nasional", karya TB Hasanuddin, di press room DPR, Senayan Jakarta, Kamis (7/11).

BACA JUGA: NU Tuding Pemerintah Terlalu Liberal soal Energi

Tapi lanjutnya, terlepas dari apa yang disadap, saat ini sudah ada Konvensi Perseritan Bangsa-Bangsa (PBB) yang secara tegas melarang negara-negara di dunia melakukan saling mengintai, mematai-matai, dan memperoleh informasi dengan melakukan penyadapan.

"Maaf saya lupa nomornya, tapi sudah ada konvensi internasional yang melarang negara-negara di dunia melakukan saling mengintai, mematai-matai, dan memperoleh informasi dengan melakukan penyadapan," tegas politisi PDIP itu.

BACA JUGA: Marzuki Sarankan BK DPR Ubah Aturan Dana Pensiun

Kalau ada pelanggaran terhadap konvensi dimaksud lanjutnya, tindakan tersebut bisa dibawa ke Mahkamah Internasional atau negara yang disadap informasinya bisa melakukan tindakan diplomasi praktis berupa pemanggilan terhadap Duta Besar negara terkait.

Yang penting lanjut politisi PDIP itu, negara yang merasa informasinya disadap bisa mengajukan bukti-bukti. "Itu tugas Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk menyiapkan bukti-bukti penyadapan itu dengan cara melakukan penyadapan juga terhadap pihak-pihak penyadap," ujar TB Hasanuddin. (fas/jpnn)

BACA JUGA: Staf Keuangan DPP PKS Diperintah Palsukan Laporan Mobil LHI

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bakorkamla Dinilai Gagal Kawal Lautan RI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler