jpnn.com, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta melarang Tamasya Al Maidah.
"Kalau betul Mas Anies pemimpin pro-kebinekaan, merajut tenun kebangsaan, bisa melarang tegas," kata Raja Juli Antoni selaku juru bicara tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (31/3).
BACA JUGA: Bu Mega: Bantulah Saya
Menurut Toni, Tamasya Al Maidah merupakan salah satu bentuk intimidasi dan diharamkan dalam demokrasi.
Toni mengatakan, dalam berdemokrasi, orang bebas memilih sosok yang dianggap paling pas untuk menjadi pemimpin.
BACA JUGA: Aksi 313, Sandi: Kita Berdoa Saja
"Apa pun yang mengurangi kebebasan harus dikecam bersama-sama," ucap Toni.
Sebagaimana diketahui, aplikasi Tamasya Al Maidah terdapat di Google Play yang bisa diunduh masyarakat secara bebas.
BACA JUGA: Jubir Tim Ahok Tantang Anies Berani Menolak Aksi 313
Aplikasi itu dibuat untuk mengajak orang luar Jakarta untuk datang ke ibu kota.
Mereka diajak menjadi saksi di tempat pemungutan suara (TPS) saat pencoblosan Pilkada DKI putaran kedua pada 19 April. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Pesan Pengasuh Ponpes Attauhidiyah kepada Anies
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar