Dalam konteks berbangsa dan bernegara, lanjut Bonny, sebagai partai yang saat ini berkuasa, jika ditinggal pergi oleh konstituennya, maka proses tersebut sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari mandegnya pendidikan politik di Indonesia
BACA JUGA: Kampanye AM Dinilai Tidak Beradat
Tantangan dan saling pengaruh ini, kata Bonny pula, hendaknya dapat dicermati secara cerdas oleh seluruh kader PDSelain menjelaskan korelasi posisi PD dengan proses politik yang saat ini terjadi di Indonesia, Bonny juga sempat mengkritisi deklarasi dua kandidat Ketua Umum PD, masing-masing Andi Mallarangeng (AM) dan Anas Urbaningrum (AU)
BACA JUGA: Marzuki Masih Berpeluang jadi Kuda Hitam
"Kenapa harus bermewah-mewah untuk mendeklarasikan diri, sementara sebagian besar dari nasib rakyat masih berkutat dengan kemiskinan?" kritiknya.Bonny juga menilai bahwa kedua calon Ketua Umum PD yang telah mendeklarasikan dirinya itu, sebagai kader yang tidak mengindahkan pesan-pesan SBY baik selaku Presiden maupun sebagai Ketua Dewan Pembina PD
BACA JUGA: Anas Resmi Maju Calon Ketum PD
Itu tidak tercermin dari perilaku Andi dan Anas," imbuh Bonny(fas/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... AM versus AU, Berburu Restu Cikeas
Redaktur : Tim Redaksi