Jika Tiba – tiba PDIP Berubah Haluan, Jokowi Tetap Aman karena Ada Golkar

Minggu, 14 Juli 2019 – 00:55 WIB
Airlangga Hartarto bersama Presiden Jokowi. Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik dari Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai, Partai Golkar punya peran besar sebagai stabilisator politik.

Karena itu, bila PDIP tiba –tiba berubah sikap tidak mendukung Jokowi, mantan gubernur DKI itu tetap dalam posisi aman.

BACA JUGA: Terbukti, Portal Penghalang Jokowi – Prabowo Bisa Dihancurkan

"Golkar bisa jadi kapal besar bagi Jokowi untuk menjalankan semua janji kampanyenya dengan aman. Besarnya pengaruh Golkar ini terbukti saat Golkar membela Prabowo di Pilpres 2014, maka lahir UU MD3 (MPR, DPR, DPRD, DPD). Begitu Golkar berpihak kepada pemerintah, undang-undang tersebut langsung direvisi," terang Burhanuddin usai talk show Polemik di Jakarta, Sabtu (13/7).

Begitu strategisnya posisi Golkar, lanjut Burhanuddin, maka Munas harus mengevaluasi hasil perolehan pemilu 2019. Golkar punya basis massa yang solid. Terbukti dengan orang-orang yang keluar dari Golkar dan mendirikan parpol sendiri berhasil mengerek suara. Seperti Nasdem, Demokrat, dan Gerindra.

BACA JUGA: Burhanuddin: Pertarungan di Munas Golkar Tergantung Arah Lirikan Mata Jokowi

BACA JUGA: Politikus PDIP Resmi Jadi Plt Gubernur Kepri

"Intinya, Munas Golkar jangan sampai menimbulkan luka kepada yang kalah agar suara Golkar tetap aman," tandas Burhanuddin.

BACA JUGA: Sejumlah Ketua DPD Golkar Dinonaktifkan, Posisi Bamsoet Makin Kuat

Dia menambahkan, sejak Airlangga membawa para ketua DPD Golkar ke Istana Bogor, bagi peserta yang hadir, sudah jelas arah ke mana restu Jokowi berlabuh dalam Munas Golkar mendatang. Terlihat dari sinyal - sinyal gesture Jokowi sendiri.

Politikus Partai Golkar Rizal Mallarangeng memastikan partainya akan solid mendukung Presiden Joko Widodo untuk menjalankan pemerintahan lima tahun ke depan. Golkar juga akan mengamankan Jokowi menuntaskan janji-janji kampanyenya hingga 2024. Bahkan, Golkar akan ingin capres 2024 adalah Jokowers.

"Golkar lahir dari kekuasaan. Berbeda dengan PDIP lahir dari koalisi. Artinya Golkar akan selalu memberikan support kepada Jokowi dalam lima tahun ke depan," kata Rizal.

Bagi Golkar, kepemimpinan Jokowi tidak hanya sampai di 2024. Pemikiran-pemikiran besar Jokowi harus dilanjutkan ke periode berikutnya oleh figur dari Jokowers. Kalau tidak apa yang dilakukan Jokowi selama 10 tahun akan sia-sia.

"Arah pembangunan harus berkelanjutan. Apa yang sudah dilakukan Jokowi harus dilanjutkan oleh penerusnya," ucapnya.

Saat ini, lanjut Rizal, Golkar sudah membuktikan keberhasilannya dalam mendukung pencapaian program Jokowi. Salah satunya adalah keluarnya UU Amnesti Pajak. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran Airlangga Hartarto.

Rizal menilai, Airlangga sangat layak menjadi nakhoda kapal besar Golkar yang bisa mengawal program kerja Jokowi lima tahun ke depan. Juga bisa membawa Golkar sebagai pemenang pada pemilu 2024. Itu sebabnya persiapannya tidak hanya cukup dua tahun, tapi lima tahun dari sekarang.

BACA JUGA: Jubir PA 212 Curiga Ada Pengkhianat Bisiki Prabowo

"Airlangga punya bakat teknokratis dan politik yang kuat sehingga layak bila dipilih secara aklamasi dalam Munas Golkar Desember mendatang. Tentunya aklamasinya dilakukan dengan cara-cara demokratis," pungkasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Ogah Ikut Campur Munas Golkar


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler