Jika UN Dihapus, Bagaimana Nasib Lembaga Bimbel?

Kamis, 08 Desember 2016 – 07:58 WIB
Siswa di Lembaga Bimbel. Ilustrasi Foto: Jawa Pos Group/dok.JPNN.com

jpnn.com - MALANG – Rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menghentikan sementara (moratorium) Ujian Nasional (UN) bakal berimbas pada lembaga bimbingan belajar (Bimbel).

Diperkirakan siswa yang ikut bimbel menjadi lebih sedikit karena sudah tidak ada lagi UN. Selama ini, salah satu yang membuat Bimbel laris manis karena ada UN.  

BACA JUGA: Jokowi Belum Beri Lampu Hijau untuk Moratorium UN

Kendati demikian, sejumlah Bimbel merasa kalau bisnis jasa yang mereka geluti belum mendekati senjakala.

Beberapa bimbel tetap optimistis masih banyak siswa yang membutuhkan Bimbel.

BACA JUGA: Pastikan Tahun Ini tak Ada Beasiswa

Kepala Cabang Primagama kota Malang Fahmi Zulkifli mengatakan, adanya moratorium UN merupakan dinamika wacana dari pergantian tampuk kepemimpinan menteri pendidikan.

Dia mengaku adanya moratorium tersebut tidak akan berdampak pada bimbelnya, dengan catatan evaluasi di sekolah masih ada.

BACA JUGA: Ini Bukti Wajib Belajar 9 Tahun Berjalan Sukses

”Selama masih ada evaluasi belajar, maka bimbingan belajar tetap akan dibutuhkan,” kata Fahmi, kemarin.

Andai nantinya UN tidak ada, dan berganti menjadi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) menurut Fahmi, itu tetap sama. Masih ada evaluasi belajar untuk kemampuan siswa, hanya saja standarnya berbeda.  

Primagama di Kota Malang dengan jumlah rata-rata 300 siswa yang dibimbing setiap tahun tidak takut berkurang. Justru dengan USBN, dimungkin dapat bertambah.

”Tinggal pandai-pandai saja bimbel berkreasi dalam menghadapi USBN, jika telah diputuskan nanti,” imbuhhnya.

Selanjutnya Fahmi mendambahkan bimbel itu fungsinya untuk mendampingi sekolah.

”Selama sekolah ada pasti lembaga bimbingan belajar tetap dibutuhkan,” ujar dia dengan sangat percaya.

Fahmi juga sudah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi kebijakan tersebut. Menurutnya, bimbel tidak punya kewenangan untuk mengekang adanya kebijakan tersebut.

”Inilah yang akan membuat pengelola bimbel semakin kreatif,” ujarnya.

Sementara itu, Bimbel Neutron diwakili Kepala cabang Neutron Slamet Iswahyudi mengatakan, kebijakan tersebut pasti berdampak pada bimbel.

”Namun selama ada tes-tes untuk siswa, maka bimbel akan tetap ada,” terangnya.

Laki-laki yang kerap disapa Yudi itu mengaku Bimbel Neutron tidak terancam dengan beralihnya kebijakan  moratorium UN dan kabarnya akan diganti dengan USBN. UN dan USBN tidak ada bedanya.

”Semuanya masih menggunakan tes untuk evaluasi kemampuan siswanya,” pungkasnya. (kis/riq/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Risma Bentuk Tim Khusus Demi Cari Cara Menggratiskan SMA/SMK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler