Jim Lomen Sihombing Akan Deklarasikan Jakarta Barometer Hari Ini

Minggu, 30 Juli 2023 – 09:26 WIB
Inisiator Jakarta Barometer Jim Lomen Sihombing. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Inisiator Jakarta Barometer Jim Lomen Sihombing mengagendakan acara deklarasi lembaga kajian publik khusus terkait Jakarta di Somatra Coffee, Pulo Gadung, Jakarta hari ini

“Jakarta Barometer adalah sebuah lembaga kajian berkaitan dengan berbagai kebijakan terkait Jakarta,” ujar Jim Lomen Sihombing di Jakarta, Minggu (30/7).

BACA JUGA: Penjabat Gubernur DKI Heru Merombak Direksi dan Komisaris BUMD, Jakarta Barometer Merespons

Lebih lanjut, Jim Lomen menjelaskan Jakarta Barometer bagaimana mendorong tata kelola Jakarta sebagai kota global.

“Jadi, bagaimana mempersiapkan Jakarta sebagai kota global,” kata Jim Lomen.

BACA JUGA: Catatan Jakarta Barometer Terhadap Kepemimpinan Penjabat Gubernur DKI Heru Budi, Singgung Kota Global

Mantan Sekjen Pengurus Pusat PMKRI ini menjelaskan Jakarta Barometer juga akan membahas bagaimana masa depan Jakarta setelah tidak lagi berstatus sebagai ibu kota negara (IKN).

“Secara lengkap akan disampaikan saat deklarasi,” ujar Jim Lomen.

BACA JUGA: Heru Budi Tegaskan KJP Plus tidak Bisa Diperjualbelikan

Sebelumnya, Pendiri lembaga kajian publik bernama Jakarta Barometer Jim Lomen Sihombing memberikan catatan terhadap kepemimpinan Heru Budi Hartono sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta selama kurang lebih sepuluh bulan.

Jim Lomen mengatakan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru diberi tugas penting dari Presiden Jokowi.

Dia mencatat ada tiga tugas penting Penjabat Gubernur DKI yaitu menangani banjir, mengatasi kemacetan dan membenahi tata ruang DKI Jakarta.

“Dalam perjalanan selama sepuluh bulan menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Heru telah mencanangkan Jakarta sebagai Kota Global. Tentu ini menjadi salah satu persiapan pindahnya Ibu Kota Negara ke Propinsi Kalimantan Timur,” ujar Jim Lomen di Jakarta, Jumat (14/7).

Menurut Jim Lomen, menjadikan DKI Jakarta menjadi Kota Global adalah pilihan yang tepat, setelah tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara.

“Kota yang berbasiskan jasa tentu tidak akan kehilangan karateristiknya, bahkan ini menjadi tantangan yang cukup serius dalam menjalankan gagasan menjadi Kota Global tersebut,” ujar Jim Lomen yang juga mantan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PMKRI ini.

Menurut Jim Lomen, kerja sama semua pihak tidak bisa ditunda, baik jajaran birokrat, legislatif, kepolisian dan semua komponen.

Kota Global

Jim Lomen mengatakan salah satu syarat utama untuk menjadi kota global adalah memecahkan tiga utama di DKI Jakarta, yaitu menangani banjir, mengatasi kemacetan, dan membenahi tata ruang.

“Jadi, fokus menangani tiga masalah tersebut. Jangan sekadar slogan dan sekadar diskusi ilmiah. Namun, memilki program yang jelas dan dilanjutkan dengan kerja nyata semua stakeholder di DKI Jakarta,” ujar Jim Lomen.

Menurut Jim Lomen, Jakarta Barometer melihat semangat menjadikan Jakarta sebagai Kota Global selama kurang lebih sepuluh bulan di bawah kepemimpin Heru Budi Hartono menjabat sebagai Penjabat Gubernur DKI Heru tampaknya masih sangat jauh.

Jim Lomen juga menilai belum ada diskusi ilmiah yang mengarah pada menjadikan Jakarta sebagai kota Global.

“Jakarta Barometer melihat salah satu kerja nyata menjadikan DKI Jakarta Global harus dilihat dari kinerja pihak pertama, yaitu regulator yang menciptakan regulasi, kemudian mejaga regulasi tersebut di tengah masyarakat,” kata Jim Lomen.

Selain itu, Jim Lomen juga menekankan pentingnya disiplin dan tegas dalam bekerja sehingga akan berdampak kepada seluruh kehidupan masyarakat DKI Jakarta.

“Dalam mengatasi tiga masalah utama maka perlu meningkatkan etos kerja sebagai pelayan masyarakat,” ujar Jim Lomen.

Lebih lanjut, Jim Lomen mendorong pengelolaan pembangunan dan pemerintah dengan disiplin tegas dan humanis. Kemudian tidak meneruskan kebijakan Gubernur yang lalu yang kurang tepat dalam implementasi.

Jim Lomen mendorong adanya evaluasi kebijakan secara berkala, memiliki kemauan untuk melihat kebijakan masa lalu yang baik dan diterapkan kembali saat ini.

“Kebijakan tersebut dapat meningkatkan keinginan hidup disiplin bersama di masyarakat adalah bagian terpenting dalam mewujudkan Jakarta menjadi Kota Global,” ujar Jik Lomen.

Menurut Jim Lomen, Jakarta Barometer perlu mengingatkan kembali pesan Presiden Jokowi kepada Penjabat Gubernur DKI Heru untuk menyelesaikan dan mengatasi tiga persoalan mendasar di DKI Jakarta.

“Apabila dapat diatasi maka akan dirasakan manfaatnya oleh semua pihak,” ujar Jim Lomen.

Jim Lomen menyebut Presiden Jokowi menaruh harapan besar kepada Penjabat Gubernur DKI Heru dalam memimpin Jakarta selama dua tahun akan maksimal.

“Apabila terwujud tentu tanggung jawab politik tersebut akan terasa terbayar lunas kepada masyarakat Jakarta,” kata Jim Lomen.

Dampak positif yang lain, kata Jim Lomen, akan membuka lebar kesempatan kepada Pj Gubernur DKI Heru apabila berkeinginan ikut menjadi salah satu kandidat Gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2024.

Namun, kata dia, menjadi persoalan negatif apabila kinerja Penjabat Gubernur DKI Heru tidak maksimal dan tidak dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Jakarta.

“Oleh karena itu, Jakarta Barometer meminta Penjabat Gubernur DKI Heru untuk fokus dalam mengemban tugasnya, tidak ikut dalam hiruk pikuk Pilres 2024 yang penuh drama dan intrik, yang bisa menggangu proses terwujudnya Kota Jakarta menjadi Kota Global,” ujar Jim Lomen

Jim Lomen mengakhiri catatannya dalam bentuk bait di bawah ini:

Membenahi tata ruang diperlukan kepekaan

Menangani banjir diperlukan ketegasan

Mengatasi kemacetan diperlukan kedisiplinan

Ayo Benahi Jakarta.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler