jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimly Asshiddiqie, menyarankan Komisi Pemilihan Umum (KPU) membatalkan kerjasama dengan Lembaga Sandi Negara (Lemasaneg). Menurutnya, langkah pembatalan jauh lebih baik daripada tetap meneruskannya.
"Jadi pragmatis saja, apalagi memang apa yang disuarakan partai di luar sekretariat gabungan (PDIP, NasDem, Hanura, Gerindra) kayaknya sudah menjadi sikap. Nah kalau sudah begitu, susah menerangkannya. Jadi ya sudahlah, batalin saja, tidak penting banget," ujar Jimly di Jakarta, Selasa (26/11).
BACA JUGA: KPU Nilai Ancaman Boikot Pemilu sebagai Pelecut
Menurut Jimly, pembatalan kerjasama bukan soal benar atau salah. Bukan juga bahwa hal tersebut terkait niat baik atau buruk. Hanya saja daripada KPU membuang-buang waktu menghadapi ketidakpercayaan masyarakat yang ditimbulkan dari kerjasama tersebut, maka tentu akan jauh lebih baik jika dibatalkan.
"Lebih baik begitu biar KPU lebih bebas. Kalau dia butuh teknologi, bisa diambil dari mana saja," ujarnya.
BACA JUGA: MK Juga Berpotensi jadi Sumber Konflik Pemilu 2014
Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Indonesia ini menilai, teknologi tetap diperlukan untuk kemajuan bangsa, termasuk dalam mengelola data pemilu. Karena itu meski nantinya batal bekerjasama dengan Lemsaneg, bukan berarti KPU anti teknologi.
Yang penting saat ini menurut Jimly, KPU harus dapat mengembalikan terlebih dahulu hubungan saling percaya penyelengara pemilu dengan peserta.
BACA JUGA: Formulir Rekapitulasi Pemilu 2014 Dibikin Sederhana
"Ini yang harus dibangun. Saya selalu mendorong KPU dan Bawaslu harus dekat dengan parpol, tapi jaraknya sama satu dengan yang lain, sama," katanya. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Segera Umumkan Peserta Tender Pengadaan Logistik
Redaktur : Tim Redaksi