jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Idil Akbar menilai Pakar Hukum Tata Negara Jimly Asshidiqqie berpeluang menjadi calon presiden alternatif, di luar dua nama yang sudah digadang-dagang maju lagi di Pilpres 2019 yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Peluang sangat terbuka, karena Jimly selama ini dikenal sebagai tokoh nasional dengan segudang prestasi yang sangat dibutuhkan bangsa Indonesia.
BACA JUGA: Menurut Anda, Siapa Layak jadi Capres Alternatif?
"Saat jadi Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly cukup menunjukkan performance yang baik. Sekarang Ketua Umum ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia) dan Ketua Yayasan Al Azahar," ujar Idil kepada JPNN, Rabu (27/9).
Menurut Idil, Jimly sebelumnya juga menjabat Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan juga Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
BACA JUGA: Zulkifli Hasan Gelar Akad Nikah Putra Ketiganya
"Jadi kemampuan dan pengalaman beliau saya kira sangat layak menjadi modal politik yang tak bisa dipandang sebelah mata," ucap Kang Idil.
Meski demikian, Idil mengakui dari segi elektabilitas Jimly masih kalah dibanding sejumlah tokoh lain. Terutama Jokowi dan Prabowo. Selain itu, juga bukan tokoh partai politik.
BACA JUGA: Please, ICMI Harapkan Penolak Perppu Ormas Tak Berdemo
Namun jika ada partai yang yang bersedia mencalonkannya, seperti partai-partai baru yang kemungkinan ikut meramaikan Pemilu 2019, bukan tak mungkin Jimly dapat menjadi calon alternatif.
"Problemnya, apakah cukup kompeten di nomor satu (capres)? Saya kira belum, meski tetap berpeluang," pungkas Idil.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prof Jimly Was-was Jika Hanya Ada Dua Pasang Capres di Pilpres 2019
Redaktur & Reporter : Ken Girsang