JIP Bakal Bangun 84,5 Kilometer SJUT pada 20 Ruas Jalan di Jaktim dan Jaksel

Kamis, 29 Februari 2024 – 09:31 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT JIP Ivan Cahya Permana saat diskusi di Pressroom Balai Kota DKI Jakarta, pada Rabu (28/2). Foto: Ryana Aryadita/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP) akan membangun Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di kawasan Jakarta Timur dan Jakarta Selatan sepanjang 84,5 kilometer. Pengerjaannya direncanakan mulai pada 2024 hingga 2025.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT JIP Ivan Cahya Permana mengatakan proyek ini akan menjadi penugasan baru dari Pemerintah Provinsi untuk pembangunan SJUT di dua wilayah itu.

BACA JUGA: DPRD DKI Khawatir Tingginya Tarif SJUT Bikin Internet Mahal

“Pengerjaan akan dilakukan sepanjang sekitar 54,5 kilometer di Jakarta Selatan dan 30 kilometer di Jakarta Timur,” ucap Ivan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (29/2).

Menurut dia, penugasan lama dari Pemprov kepada PT Jakpro yang dilimpahkan ke JIP selaku anak usaha Jakpro melalui Kepgub Nomor 645 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Pergub Nomor 1060 Tahun 2020 tentang Penunjukan Lokasi Penyelenggaraan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu oleh Perseroan Terbatas sudah habis masa berlakunya pada 2023 lalu.

BACA JUGA: Perbandingan Gaji PPPK Guru, Nakes, Penyuluh, dan Teknis, Terhitung 1 Januari 2024

Untuk itu, pihaknya menunggu Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono untuk menerbitkan Kepgub baru sebelum bisa melaksanakan penugasan ini.

Ivan menyebutkan sejauh ini pihaknya telah membangun SJUT sepanjang 24,7 kilometer. Dengan pengalaman itu, dia meyakini pihaknya bisa memenuhi target 109 kilometer SJUT di 2025.

BACA JUGA: 78 Pegawai KPK Pelaku Pungli di Rutan Cuma Minta Maaf, Reza Indragiri: Bobrok!

"Jadi, kami mulai jalan pelan. Kalau kami sudah berhasil bangun yang 100 kilometer, kami tambahkan lagi," katanya.

Rinciannya, SJUT sepanjang 84,5 kilometer ini akan dibangun di Jalan MT Haryono, Jalan Dr. Saharjo, Jalan Duren Tiga Raya, Jalan Fatmawati Raya, Jalan Galunggung, Jalan Gatot Subroto, Jalan Iskandarsyah, Jalan Kuningan Barat, Jalan Melawai Raya, Jalan Minangkabau (B), Jalan Minangkabau (T), dan Jalan Pangeran Antasari.

Lalu, Jalan Panglima Polim, Jalan Prapanca, Jalan Prof. Dr. Soepomo, Jalan Rasuna Said, Jalan Raya Kalibata, Jalan Raya Pasar Minggu, Jalan Sultan Agung, Jalan Warung Buncit Raya, serta Jalan Warung Jati Barat.

Dia menambahkan pengerjaan SJUT ini tidak akan masuk hingga perumahan lantaran biaya yang terlampau mahal.

Pihaknya saat ini mengutamakan pembangunan sarana untuk berbagai kabel utilitas, gas, air, listrik, hingga lampu jalan ini di jalan utama.

"Harapan kami SJUT terus bisa kami lanjutkan pembangunannya. Ya, memang suka duka dan pengorbanan yang sudah kami lakukan, dari hasil pembelajaran ini, SJUT di Jakarta adalah satu-satunya yang terpakai di Indonesia," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) Jerry Mangasas Swandy menilai pembangunan SJUT sangatlah penting.

Tak hanya untuk estetika perkotaan, tetapi juga memberikan rasa aman kepada masyarakat.

APJATEL, kata dia, selaku asosiasi yang menaungi para operator calon pengguna SJUT akan berkoordinasi untuk menyukseskan optimalisasi SJUT ini.

"Kami butuh harmonisasi karena penataan jaringan utilitas itu adalah keniscayaan, banyaknya korban, tidak elok dipandang, ya, nanti saya mungkin akan bersabar," ucap Jerry. (mcr4/jpnn.com)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Connie Mempertanyakan Dasar Hukum Jokowi Memberikan Pangkat Jenderal Kehormatan kepada Prabowo


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler