jpnn.com, JAKARTA - Wapres ke-12 RI Jusuf Kalla atau JK menganggap pelaksanaan pemilu 2024 menjadi yang terburuk sepanjang Indonesia melaksanakan kontestasi politik pada 1955.
Hal itu disampaikan JK saat menghadiri acara Election Talk #4, Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi di area Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/3).
BACA JUGA: BPJS Ketenagakerjaan Salurkan Santunan untuk 44 Petugas Pemilu 2024 Meninggal & Kecelakaan Kerja
"Bagi saya, saya pernah mengatakan ini adalah pemilu yang terburuk dalam sejarah pemilu Indonesia sejak 1955," kata JK.
Eks Ketum Golkar itu beralasan pelaksanaan pemilu 2024 diduga diatur orang dalam pemerintahan sehingga kontestasi politik pada tahun ini dianggap yang terburuk.
BACA JUGA: Soal Rencana Bertemu Megawati, Begini Pernyataan Terbaru JK
"Artinya itu demokrasi pemilu yang kemudian diatur oleh minoritas, artinya orang yang mampu, orang pemerintahan, orang-orang yang punya uang," ungkap JK.
Selain itu, Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu membeberkan banyak permasalahan sehingga pemilu 2024 menjadi pelaksanaan demokrasi terburuk.
BACA JUGA: MK Tak Mau Lama-lama, Sengketa Pilpres Diputus 14 Hari
Misalnya, muncul penggunaan dana bansos yang besar, ancaman terhadap pihak tertentu, hingga bujukan agar tidak muncul sikap kritis.
"Gabungan dari semua itu tentu menyebabkan adanya saya katakan tadi, maka demokrasi yang kami harapkan mendambakan suara rakyat, menjadi terbeli oleh kemampuan-kemampuan para hal yang menentukan pemilu yang lalu, itu yang terjadi," kata JK.
Diketahui, sejumlah tokoh hadir dalam Election Talk #4, Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi seperti Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan pakar hukum tata negara Bivitri Susanti.(ast/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Aristo Setiawan