jpnn.com - JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) terkenal dengan gaya bicaranya yang ceplas-ceplos. Tak jarang, politikus senior asal Makassar ini melontarkan kritik tajam pada lawan bicaranya.
Di hadapan sekitar seratus undangan yang menghadiri acara deklarasi pembaruan perundang-undangan sektor sumber daya alam dan lingkungan hidup, Selasa (3/3), JK mengisahkan saat dirinya menyemprot investor asal Jepang. JK menyatakan, dalam sebuah kesempatan pada 2008 lalu, dirinya yang saat itu menjabat wakil presiden di era pemerintahan SBY, mendapat kesempatan untuk berbicara di hadapan sekitar 500 investor dan pengamat ekonomi di Tokyo, Jepang.
BACA JUGA: Kubu Agung Segera Daftarkan Kemenangan ke Kemenkumham
Saat sesi tanya jawab, ada seorang investor yang mengkritik kerusakan hutan di Indonesia dan meminta pemerintah untuk serius menjaga hutan. Namun, JK tak mau disudutkan dengan pertanyaan itu.
”Lalu saya bilang, siapa yang merusak hutan Indonesia? Anda lah (pengusaha, red) yang merusaknya. Tahun 1960-an, Anda jual buldozer ke perusahaan-perusahaan untuk membabat hutan, Anda bayar murah untuk babat habis hutan kami, lalu kayu-kayunya dipakai untuk kursi, meja, jendela, dan pintu di hotel-hotel dan rumah-rumah di negara Anda,” katanya dengan nada tinggi.
BACA JUGA: Kubu Ical Anggap MPG Tak Memutuskan Apa-Apa
Tak hanya itu, JK juga mengisahkan saat dirinya menyemprot Singapura dan Malaysia. Ceritanya, kedua negara itu pernah memprotes Indonesia karena terganggu dengan asap kebakaran hutan di Riau dan wilayah Sumatera lainnya. Juru bicara kepresidenan sempat menyatakan permintaan maaf kepada dua negara tetangga tersebut.
Namun, JK tidak sepakat dengan langkah itu. Karena itu, di hadapan media, JK pun melontarkan kritik pedasnya.
BACA JUGA: Kronologi Teror Seorang Perempuan di KJRI Sidney
”Tak perlu itu (minta maaf). Sebelas bulan mereka (Singapura dan Malaysia) dapat udara bersih dari hutan kita, tak pernah mereka berterima kasih. Sekarang giliran kena asap satu bulan saja mereka marah-marah dan menuntut kita minta maaf, enak saja,” ujarnya lantas disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Meski demikian, kata JK, pemerintah juga berkomitmen untuk menjaga lingkungan hidup. Sebab, isu lingkungan hidup kini sangat disorot oleh dunia internasional. ”Yang terpenting, kita tidak boleh mewariskan lingkungan yang rusak pada anak cucu kita. Karena itu harus kita jaga bersama,” ucapnya. (owi/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Benar Mahkamah Partai Golkar Menangkan Kubu Agung
Redaktur : Tim Redaksi