jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla tidak mempermasalahkan apabila Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto. Hal itu seiring pengakuan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin yang menyebut Setya terlibat kasus dugaan korupsi e-KTP dan proyek baju Hansip.
"Bagi kita siapa saja, tidak melihat partai, selama ada kasus yang merugikan negara memang harus diusut. Siapapun," ujar Kalla di kediamannya, Jumat (9/8).
BACA JUGA: JK Masih Berminat Dicapreskan
Kalla menyatakan bahwa saat dirinya memimpin Golkar, Setya tidak terlalu memiliki peranan di partai. "Waktu zaman saya, Setya tidak terlalu aktif di partai. Jadi zaman itu tidak punya peranan," ucapnya.
Lebih lanjut Kalla mengakui, selalu ada oknum-oknum bandel di dalam suatu partai. Namun menurutnya, apabila ada anggota partai terlibat kasus korupsi maka yang harus dikritisi adalah personalnya.
BACA JUGA: Golkar Cari Cara Dongkrak Elektabilitas Ical
"Karena dari berbagai macam partai kan ada. Kita tidak melihat dari partai tapi orangnya," kata mantan Wakil Presiden RI tersebut.
Seperti diketahui, Nazaruddin menyebut sejumlah politisi terlibat kasus korupsi. Selain Setya, Nazaruddin juga menyebut Bendahara Umum PDI Perjuangan Olly Dondokambey terlibat sejumlah kasus korupsi seperti proyek pengadaan pesawat MA 60 di Merpati dan proyek Gedung Pajak.
BACA JUGA: Lebaran sebagai Penguat Kebersamaan
Nazar juga menyebut Wakil Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsudin, anggota Komisi III DPR Herman Herry, anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo, anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan dan bekas Ketua Komisi III DPR Benny K Harman terlibat dalam pusaran kasus dugaan korupsi simulator SIM di Korps Lalu Lintas Polri. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akbar Sebut Elektabilitas Ical Masih Rendah
Redaktur : Tim Redaksi