JK Frustrasi Lantaran Birokrat Takut KPK

Selasa, 02 Desember 2014 – 12:00 WIB
Jusuf Kalla. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi keberhasilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memberantas korupsi secara maksimal, dan membuat adanya efek jera pada penyelenggara negara. 

JK mengatakan, penyelenggara negara menjadi ketakutan berbuat salah karena takut ditangkap KPK. Namun, tutur JK, di sisi lain birokrasi pun menjadi tidak jalan karena kekhawatiran tersebut.

BACA JUGA: Roemkono Klaim Golkar Maluku Dukung Ical Tanpa Paksaan

"Ketakutan juga harus menjadikan kita positif. Jangan jadi negatif pada semua pihak. Sekarang ini, terus terang Pak Abraham (Abraham Samad-Ketua KPK), sudah terjadi ketakutan bertindak di banyak level birokrat pemerintah kita, gubernur kita, menteri kita, dirjen semua ketakukan untuk bekerja," ujar JK dalam sambutan di acara 'Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi 2014' yang diselenggarakan KPK, di Balai Kartini, Jakarta, Selasa, (2/12).

Akibat ketakutan birokrat dalam menjalankan keputusan dan pekerjaan pemerintah menjadi lebih lamban. Menurut JK, banyak aturan berbelit-belit, membuat birokrat lamban mengeluarkan kebijakan.

BACA JUGA: Bebaskan Pollycarpus, PKS Anggap Jokowi Tinggalkan Janji Kampanye

"Akibatmya di sisi lain kita selamatkan uang negara, tapi di sisi lain juga menyebabkan pertumbuhan negara ini menjadi turun atau rendah," sambung Wapres.

JK berharap KPK dan penegak hukum lain mengedepankan pencegahan korupsi lebih banyak lagi sehingga kasus korupsi dapat dicegah. Jika tidak, kata dia, perkembangan negara akan terus berjalan lamban.

BACA JUGA: Golkar Jabar Puas, Alex Noordin Terima Tanpa Catatan

"Saya sebagai wakil presiden dewasa ini kadang-kadang frustrasi melihat bagaimana birokrasi tidak berjalan karena ketakutan demi ketakutan," tandas JK. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tangkap Fuad Amin, KPK Sita Uang Rp 700 Juta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler