JK: Hati-hati Kalau di Istana

Selasa, 09 Desember 2014 – 14:11 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan, Istana Negara selalu memiliki sisi lain dan setiap orang yang menempatinya selalu menjadi pusat perhatian. Sikap dan perilaku kepala negara,  kata dia, bisa merambat dan mempengaruhi publik.

Ini disampaikannya saat menghadiri peluncuran buku 'Sisi Lain Istana, Andai Obama Ikut Pilpres di Indonesia' karya wartawan senior J. Osdar di Bentara Budaya Jakarta, Selasa, (9/12). Pengaruh itu, kata dia, bisa dari cara berpakaian kepala negara hingga tingkah lakunya.

BACA JUGA: Ini 9 Kasus Korupsi Menyita Perhatian selama 2014

"Hati-hati kalau di Istana, karena selalu jadi trendsetter. Cara berpakaian di istana itu jadi trend setter. Zaman Soeharto dia pakai safari dan seluruh Indonesia sampai kepala desa itu pakai safari. Datang Pak Habibie pakai jas dan kopiah, seluruh acara Indonesia pasti pakai jas dan kopiah. Sekarang kita pakai batik, seluruh Indonesia pakai batik," ujar Wapres saat memberi sambutan di peluncuran buku tersebut.

Bukan hanya dari gaya berpakaian, ujarnya, gerak-gerik dan aktivitas pejabat di Istana Negara juga mempengaruhi publik maupun pejabat daerah. Terutama seperti aksi blusukan dan menggelar rapat panjang yang dilakukan Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA: Ini Pesan Pimpinan KPK untuk Jokowi-JK

"Presiden suka blusukan, akhirnya menteri juga blusukan. Waktu Pak Boediono tenang dan sabar semua juga tenang dan sabar, begitu lah kira-kira di istana, bagus ini. Jadi harus disadari pengaruhnya yang resmi, tidak resmi, semua terkena. Karena itu lah kita memang harus hati-hati," sambungnya.

Tak hanya hal positif yang ditiru publik dari Istana. Menurut JK, jika ada pejabat di Istana yang memiliki dua istri, juga akan ditiru publik. Oleh karena itulah, tuturnya, pejabat Istana harus hati-hati dalam tutur dan tindakan.

BACA JUGA: Kasus Alkes RS Udayana, KPK Panggil Pihak Swasta

"Zaman Pak Harto ada Keppres 10 namanya, pokoknya kalau kawin dua istri dulu pasti dipecat. Tapi begitu ada orang istana yang istrinya lebih dari satu, semuanya bebas lebih dari satu. Jadi trendsetter," katanya disambut tawa hadirin.

JK mengungkapkan penghuni di Istana bukanlah malaikat. Sehingga terkadang banyak hal perilakunya mempengaruhi masyarakat.

"Istana  itu isinya manusia juga, sangat manusiawi, bukan malaikat di istana itu.  Ada juga salah, ada benar, ada ketawanya, ada marahnya. Tapi memang yang di istana harus hati-hati karena apa yang terjadi di istana bisa mengubah perilaku. Seperti katakanlah 5 menit mengumumkan BBM naik, semua langsung berubah sikapnya. Jadi memang begitulah," tandas JK. (flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... KemenPAN-RB Gelar Acara di Balai Kartini, Ini Penjelasan Anak Buah Yuddy


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler