JK: Masalah Beras, Gula, dan Garam Bisa Tuntas dengan Teknologi

Kamis, 10 Agustus 2017 – 23:32 WIB
Jusuf Kalla. Foto: Imam Husein/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengungkapkan, saat ini masalah bangsa tengah berkutat pada beras, gula, dan garam.

Di mana kebutuhan masyarakat semakin bertambah seiring dengan pertambahan jumlah penduduk.

BACA JUGA: Puncak Hakteknas 22, Wapres Luncurkan Roket Air

"Tiap tahun penduduk Indonesia terus bertambah tiga juta. Saat ini penduduk kita sudah sekira 260 juta orang. Dengan demikian makin banyak gula, beras, garam dibutuhkan," kata JK saat menghadiri puncak Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas), Kamis (10/8).

Ironisnya, lanjut JK, di tengah kebutuhan masyarakat akan pangan meningkat, lahan pertanian/perkebunan makin berkurang karena tergerus pembangunan infrastruktur.

BACA JUGA: Wapres: Negara yang Kuasai Teknologi Pasti Tenang

Lahan pertanian berganti dengan gedung bertingkat, mal maupun perumahan.

"Ini memang dilematis. Satu sisi kita butuh bahan pangan. Sisi lain butuh tempat tinggal juga. Karena itu agar semua terpenuhi perlu ada teknologi untuk menyelesaikan masalah tersebut," ujarnya.

BACA JUGA: Wapres Apresiasi Inovasi Tenaga Nuklir dari BATAN

Dia mencontohkan, kelangkaan garam bisa dituntaskan bila ada teknologi yang bisa digunakan petani garam.

Seperti petani garam di luar negeri yang mengandalkan teknologi untuk memproduksi garam.

Di mana petaninya tidak tergantung pada alam (sinar matahari) tapi menggunakan alat evaporasi.

Contoh lainnya adalah pembangunan perumahan. Bagaimana teknologi membangun rumah lebih murah, cepat, dan hemat lahan sehingga tidak harus mengorbankan banyak lahan pertanian/perkebunan.

"Teknologi bisa dikuasai dengan semangat. Teknologi bisa juga memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan. Kita kaya sumber daya alam tapi bila tidak diimbangi dengan teknologi, negara kita tidak akan maju-maju," tandasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Telur Asin Merindukan Garam Yang Menghilang


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler