JAKARTA - Jebloknya tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja dan profesionalisme Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengundang keprihatinan dari mantan Wapres Jusuf Kalla (JK)Menurut dia, temuan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyebut tingkat kepercayaan publik terhadap KPK hanya tersisa 41,6 persen seharusnya mendapatkan perhatian serius.
"Tentunya kayak rapor, ini rapornya merah
BACA JUGA: Budi Sampoerna Tutup Usia
Artinya, KPK kurang perform atau kurang menjalankan tugas dengan baik," kata JK yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) di Kantor Pusat PMI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, kemarin (8/8).Dia menyampaikan hasil survei LSI telah memberi sinyal bahwa agenda pemberantasan korupsi di Indonesia belum tertata dengan baik
BACA JUGA: Rahmat Icha Sulistyo Diganjar Delapan Bulan
"jadi, itu sebagai suatu cambuk atau kehormatan kepada KPK untuk bekerja lebih keras lagi," cetusnya.JK mengingatkan begitu banyak masalah yang menggerus citra KPK
BACA JUGA: Katering Calhaj 2011 Nasi Kotak
Pelemahan KPK melalui kriminalisasi terhadap sejumlah pimpinannya, mulai kasus Antasari sampai Bibit-Chandra, lanjut JK, juga memiliki konstribusi terhadap melemahnya kinerja KPK"Mungkin karena itu juga, Pimpinan KPK menjadi kurang gairah, kurang semangat atau kurang nyali," katanya.Lebih lanjut, JK menyampaikan KPK memang lembaga independenKarena itu, presiden tidak bisa setiap saat ikut campur tanganTapi, JK menyebut presiden seharusnya bisa mencegah terjadinya pelemahan terhadap lembaga yang kini dipimpin Busyro Muqoddas itu.
"Dari awal yang selalu kita dengar (dalam pidato, Red), presiden sangat mendukung KPKKita berharap konsisten seperti ituPresiden harus turut menjaga eksistensi KPK," ujarnya
JK juga berharap para calon komisioner KPK yang baru memperhatikan sinyalemen mengenai memburuknya citra KPK"Pimpinan baru harus lebih bersemangat, bahwa begini keadaannya," ucapnya.(pri/bay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nazaruddin Ceroboh Karena Paspor
Redaktur : Tim Redaksi