jpnn.com - JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan pemerintah tidak akan membebaskan WNI dengan cara membayar tebusan pada kelompok Abu Sayyaf. Menurutnya, itu sama dengan memberi peluang pada kelompok militan itu.
“Saya ingin tekankan pemerintah tidak pernah melakukan negosiasi uang. Pemerintah tidak pernah, tetapi pengusaha-pengusaha itu mungkin saja. Tapi saya yakinkan 100 persen pemerintah tidak pernah bernegosiasi, berbicara tentang uang,” ujar pria yang kerap disapa JK itu di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (12/7).
BACA JUGA: Benarkah Ini Penyebab Abu Sayyaf Suka Sandera WNI?
JK mengakui tidak mudah menyelesaikan masalah pembajakan dan penyelamatan WNI tersebut. Pria asal Makassar itu mengatakan, pembajakan bisa terjadi lagi jika pemerintah masih menolerir.
Sejauh ini, dia hanya berharap tidak negosiasi pembayaran tebusan dari perusahaan yang akan membawa dampak buruk di kemudian hari.
BACA JUGA: Tidak Perlu lah Panja Brexit, Kalau soal Reshuffle Jonan..
“Pokoknya pemerintah tidak memfasilitasi adanya pembicaraan seperti itu. Jika dulu karena semua orang ingin diselamatkan, kita mendahulukan jiwa, sekarang kita juga mendahulukan jiwa tapi bagaimana caranya agar tidak terulang. Ini bukan pilihan yang mudah tapi pemerintah berusaha menyelamatkan jiwa warga kita,” tegas JK. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Oh.. Ini Alasan Rohadi Cabut Gugatan Praperadilan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Megawati Tagih Janji Pemerintah Patroli Bersama
Redaktur : Tim Redaksi