JK - SBY Rebutan Pengaruh Kiai

Jawa Menjadi Konsentrasi Utama

Jumat, 22 Mei 2009 – 11:20 WIB
JAKARTA – Kalangan kiai dan tokoh agama di daerah akan menjadi rebutan para kandidat capres-cawapres untuk meraih simpatiSetidaknya, Jusuf Kalla (JK) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang telah memulai langkah tersebut.
   
JK misalnya, tiga hari sejak dideklarasikan pada 10 Mei lalu, langsung terbang ke Jawa Timur untuk menemui sejumlah kiai di Surabaya dan Situbondo

BACA JUGA: PDIP-Gerindra Berbagi Peran

Roadshow politik menjelang pilpres itu akan terus dilanjutkan di daerah-daerah lain


”Iya, kami akan terus menemui beliau-beliau yang menjadi simpul masyarakat di daerah itu,” ungkap Juru Bicara Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto Yuddy Chrisnandi, saat dihubungi tadi malam (21/5)

BACA JUGA: Demokrat Bantah Gubernur Sumbar ikut Politik Praktis

Dia mengakui, kiai dan para ulama memang akan menjadi salah satu target kampanye nasional JK-Wiranto
Mereka akan ditemui secara langsung

BACA JUGA: Jelang Pilpres, MUI Terbitkan Surat Edaran


Hal itu, menurut dia, didasari atas kesadaran bahwa perilaku pemilih di Indonesia telah sangat berbeda dibanding pemilu-pemilu sebelumnya
Elit-elit di Jakarta bukan lagi penentu utama suara pemilih yang sudah semakin cerdas saat ini”Memang akan capek, tapi itu akan juah lebih efektif,” katanya, secara terbuka.

Saat mendatangi para kiai dan ulama tersebut, selain silaturahmi, JK dan timnya secara terus terang akan meminta dukungan dalam pilpres mendatang”Kami sadar mereka juga akan menerima kandidat yang lain, tapi sebagai seorang alim mereka pasti bisa membaca isi hati, mana yang lebih tulus,” ujar politisi muda Partai Golkar tersebut.

Setelah Jatim dan Jateng, hari ini mulai pagi sampai malam, giliran JK mengunjungi Jawa BaratDi Bandung, ketua umum Partai Golkar itu telah dijadwalkan menemui sejumlah tokoh”Strategi kami memang adalah menjaring langit menapak bumi, dan dari gunung hingga ke dasar lautan,” pungkas Yuddy.

Selain JK, SBY juga dipastikan akan melakukan hal yang samaNamun, berbeda dengan JK, tidak semua tokoh harus didatangi langsung oleh SBY”Tentu saja, karena kiai itu pilar masyarakatTapi, karena keterbatasan waktu Pak SBY, tim yang lain juga akan ikut mem-backup,” ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Ahmad Mubarok.

Mubarok mengungkapkan, dirinya termasuk yang mendapat tugas untuk menggarap basis massa tradisionalSejumlah pertemuan dengan kiai maupun organisasi-organisasi keagamaan di sejumlah daerah telah dilakukan
”Intinya, kami doa restuSoal akan memilih atau tidak, terserah kesan yang akan ditangkap oleh masing-masing tokoh tersebut, mana yang lebih baik,” ujarnya, optimis

Pengamat politik LIPI Syamsudin Haris mengatakan perang memperebutkan pengaruh kiai pasti akan terjadiPulau Jawa akan menjadi sasaran utamaSebab, menurut dia, Jawa memiliki konsentrasi pemilih yang tinggi daripada wilayah lainnya di Indonesia"Semuanya berusaha mengamankan Jawa sebelum ke wilayah lain," katanyaSyamsudin mengatakan, siapa yang bisa menang di Jawa, akan memiliki kans lebih besar untuk keluar menjadi pemenang.

Di Jawa sendiri, kata Syamsudin, figuritas yang dominan masih milik dua orangYakni SBY dan Megawati SoekarnoputriSBY di Jawa Timur sementara Megawati di Jawa TengahPeluang JK di Jawa, kata Syamsudin, bisa dibilang agak beratSebab, selain karena bukan basis massanya, pendekatan JK ke masyarakat Jawa masih kurang.  "JK tak terlalu populer di JawaOrang masih menganggap dia tak terlalu njawani," katanya.

Karena itu, kata Syamsudin, JK akan lebih agresif untuk mendekat ke masyarakat JawaSementara, pada saat yang sama, SBY akan berusaha mempertahankan kantong suaranya itu"JK harus lebih keras berusaha mendekati masyarakat Jawa," katanya

Pendekatan tersebut, kata Syamsudin, biasanya dilakukan dengan mendekati tokoh-tokoh agama setempat, yakni kiaiKiai dianggap simpul massa yang bisa mempengaruhi masyarakat dan santri untuk ikut memberi dukungan"Meskipun sebenarnya, asumsi itu tak selalu benarDukungan kiai tak selalu merepresentasikan massa di bawahnya," katanya. (dyn/aga)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Max: Tagline SBY-Berboedi Diubah karena Alasan Rasional


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler