jpnn.com - JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyesalkan orang-orang yang ingin mendapatkan banyak harta dengan cepat dan tanpa banting tulang.
Seperti ikut dalam padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
BACA JUGA: Lihat Nih, Pangarmabar Sirami Air Kembang kepada 63 Pamen
"Jangan ingin kaya dengan singkat dan tanpa kerja keras kayak Dimas Kanjeng di Probolinggo," ujar JK pada saat memberikan sambutan di acara kongres Persaudaraan Muslimin Indonesia di Hotel Sahid Jaya semalam (1/10).
Dia mencontohkan seorang ibu dari Makassar yang menyerahkan uang Rp 200 miliar pada Dimas. Tapi, tidak mendapatkan apa-apa. Uang tersebut malah habis.
BACA JUGA: Peringati Hari Kesaktian Pancasila di Atas Kapal Perang TNI AL
"Jadi sayang sekali. Itulah pelajaran yang besar. Bahwa tidak ada usaha tidak ada kekayaan selain usaha yang besar, inovasi, dan kreatifitas," ungkap JK.
Tapi, yang lebih disesalkan JK adalah keikutsertaan Marwah Daud Ibrahim. Lantaran perempuan asal Makassar itu menjadi ketua Yayasan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
BACA JUGA: Kasus Asian Agri Jalan Ditempat, Kemampuan Kejagung Dipertanyakan
Bukan hanya sama-sama dari Makkasar, Marwah juga satu kampus dengan JK di Universitas Hasanuddin. JK di Fakultas Ekonomi sedangkan Marwah di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
"Mudah mudahan dia (Marwah, red) khilaf, mudah-mudahan dia insyaf," kata JK. (Jun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setop Kematian akibat Rabies, Lakukan Langkah Pencegahannya
Redaktur : Tim Redaksi