Lantas JK mencontohkan pengalaman dirinya, saat ia maju menjadi cawapres 2004 yang tidak dicalonkan oleh Partai Golkar
BACA JUGA: Lalu Mahfud Optimis Tembus Senayan
''Tetapi, ketika kami masuk putaran kedua, saya menawarkan kepada partai Golkar untuk bergabungBACA JUGA: Demokrat Mantapkan SBY Calon Tunggal
Pada saat bersamaan, JK juga membuka luka lamanya dengan partai GolkarKalla menjelaskan, pemecatan terhadap Fahmi Idris saat itu sangat tidak proporsional
BACA JUGA: SBY Terus Terdongkrak, Tapi Belum Aman
Sebab, lanjut Kalla, Fahmi dan kawan-kawan ketika itu memilih posisi yang strategis dengan pertimbangan calon yang diusungkan oleh Partai Golkar Jenderal TNI (purn) Wiranto sudah kalah''Sementara pada putaran kedua kan ada kader sekaligus penasehat Partai yang majuNamun, kenapa justru Golkar tidak mendukung kadernya sendiri saat itu,'' Jk balik bertanya.Menurut Kalla, pada dasarnya setiap individu memiliki hak untuk dipilih dan memilih''Jadi, saya persilakan jika ada partai lain yang akan mengusung kader Golkar sebagai capres 2009Karena Partai Golkar memang memiliki banyak kader yang sudah layak untuk dijadikan calon presiden,'' Kalla menegaskan. (aj/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Minta Kadernya Pahami Suara Terbanyak
Redaktur : Tim Redaksi