JK Sreg Rusunami, Risma Pilih Rusunawa

Minggu, 01 Februari 2015 – 15:17 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Wali Kota Tri Rismaharini di sela mengunjungi lokasi pembangunan rusunami di Wiyung. Proyek akan dikerjakan bulan Maret mendatang dan diperuntukkan bagi masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah, Sabtu (31/1). Foto Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Sabtu (31/1) mengunjungi lokasi pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) murah di Jajar Tunggal, Wiyung, Kota Surabaya, Jawa Timur. Didampingi Menteri Perekonomian Sofyan Jalil dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dia meninjau pembangunan rusunawi yang akan menjadi solusi hunian untuk masyarakat miskin.

JK menyatakan bahwa pembangunan rusunami seiring dengan program pemerintah yang akan menggalakkan 1 juta unit hunian murah di Indonesia. Pemerintah akan mem berikan subsidi uang muka dan bunga dari cicilannya.

BACA JUGA: ISC Pertamina Dicap Berikan Contoh Buruk

“Rusunami di sini murah. Harga dari pemerintah Rp 140 juta per unit,” kata JK seperti yang dilansir Radar Surabaya (Grup JPNN.com), Minggu (1/2).

Pembangunan rusunami akan dilakukan pada Maret 2015 dan dikerjakan PT Wijaya Karya Tbk. Sebagaimana rumah KPR lainnya, rusunami yang memiliki luas 12 meter persegi bisa dicicil 10 hingga 15 tahun. Rusunami ditujukan untuk dimiliki orang-orang yang berpenghasilan menengah ke bawah.

BACA JUGA: Anak Alex Noerdin Sebut Tol Palembang-Indralaya Diguyur Rp1 T

“Syarat agar bisa membeli rusunami, besar biaya cicilan tidak lebih dari 30 persen dari gaji,” papar JK.

Besaran cicilannya akan dihitung lebih lanjut. Cicilannya diperkirakan Rp 500 ribu. Menurut JK, besar bunga kredit rusunami sengaja dibuat rendah, yaitu 5 persen. Dengan begitu, dia meminta Pemkot Surabaya benar-benar mengawasi pihak yang akan membeli rusunami. Maksudnya, jangan sampai rusunami dimiliki orang-orang yang sebetulnya tidak layak dikategorikan menengah ke bawah.

BACA JUGA: Komisi VII Geregetan Pertamina tak Beberkan Proses Tender Minyak Mentah

Saat ditanya tanggapannya soal rusunami, Risma menyampaikan bahwa pihaknya lebih memilih untuk mengembangkan rumah susun sederhana sewa (rusunawa). “Saya nggak tertarik. Saya lebih tertarik untuk mengembangkan rusunawa. Jadi, rusunami kami serahkan ke swasta,” tuturnya.

Menurut orang pertama di pemerintahan Kota Pahlawan tersebut, rusunami masih tergolong mahal. Kalau cicilannya Rp 500 ribu, sementara penghasilan hanya Rp 600 ribu per bulan, mereka tetap bakal merasa berat. Karena itu, pemkot akan lebih fokus mengembangkan rusunawa. Di antaranya, tahun ini pemkot akan menambah tiga rusunawa baru.

“Apalagi kalau besarnya rusunami dan rusunawa sama. Kami kini berkonsentrasi di rusunawa. Saya mengangkat warga yang tinggal di pinggiran sungai,” katanya.

Selain itu, kata Risma, pihaknya juga membantu orang yang selama ini tinggal di rumah kontrak. Sebab, jika biaya sewa rusunawa hanya Rp 600 ribu, biaya yang harus dikeluarkan untuk rumah kontrak mencapai Rp 2 juta per tahun. Risma menjelaskan bahwa selama ini pembanguna rusunawa dikerjakan pemerintah pusat. “Pemkot hanya menyediakan lahan, jalan, dan pengurukan. Pemerintah pusat akan membangun kalau semua sudah siap,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Wijaya Karya Bintang Perbowo menuturkan bahwa pihaknya mendukung pembangunan rumah nasional tersebut. “Itu adalah semangat baru pemerintah untuk mengentas masalah perumahan. Itu patut kita dukung bersama,” terangnya. (ima/jee/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpinan DPR DPR Akan Tanyakan Dana PMN Usulan Rini ke Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler