jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Politik LIPI Siti Zuhro mengatakan, posisi yang paling tepat bagi Jusuf Kalla adalah sebagai guru bangsa. Pasalnya, Mantan wapres yang akrab disapa JK ini memenuhi syarat menjadi tokoh bangsa karena memiliki banyak pengalaman dalam dunia politik, birokrasi, dan sukses sebagai pengusaha.
"JK lebih cocok dijadikan tempat para tokoh dan pemimpin di Tanah Air untuk bertanya dan meminta pandangan atas berbagai masalah kebangsaan," ujar pengamat yang akrab disapa Wiwieq saat dihubungi INDOPOS (Group JPNN.com), Rabu (16/04).
BACA JUGA: Anggap Abraham Samad Cocok untuk Dampingi Jokowi
Menurutnya, JK sudah pernah menjadi Wapres 2004-2009, kemudian maju sebagai capres berpasangan dengan Wiranto pada pilpres 2009, dan kini sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI). "Posisi cawapres saya rasa sudah tidak besar lagi bagi JK," terangnya.
Siti menambahkan, kepemimpinan JK sudah dikenal masyarakat, cukup baik. Semua pengalaman kepemimpinan dan berbagai modal sosial dan ekonomi, sudah memenuhi syarat sebagai guru bangsa.
BACA JUGA: Panglima TNI Jamin Keamanan Investor di Indonesia
“Posisi Guru bangsa sangat mulia, karena semua pemimpin dari berbagai partai atau golongan, pasti akan meminta pandangan dan sarannya. Jika JK memaksakan diri ikut dalam perebutan kursi wapres, akan menurunkan kredibilitasnya sebagai negarawan. Mengapa? Karena pasti JK akan memperjuangakn pasangannya (kelompok) sebagai capres," paparnya.
Dia mengaku, setiap zaman akan melahirkan para pemimpin dan sebaliknya pemimpin yang hebat dan dicintai rakyat akan muncul di jamannya. “JK telah berbuat banyak di era kepemimpinan SBY-JK 2004-2009. Nah, sekarang era baru yang akan melahirkan pemimpin baru juga. Artinya era JK sudah berlalu," sambungnya. (dms)
BACA JUGA: Ngotot jadi Cawapres, JK Bukan Negarawan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dulu Gak Mikir, Sekarang Jokowi Pusing
Redaktur : Tim Redaksi