JK Terus Kritik SBY

Jumat, 03 Juli 2009 – 11:08 WIB
OBRAL JANJI- Debat capres terakhir di Balai Sarbini Jakarta (2/7). Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS
JAKARTA - Debat capres pemungkas di Balai Sarbini tadi malam kembali menempatkan capres Jusuf Kalla (JK) sebagai pusat perhatianCapres dari koalisi Partai Golkar dan Hanura tersebut mengkritik capres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

BACA JUGA: Istri Boediono Berjilbab Lagi

SBY pun tak mau kalah.
 
Kritik pertama JK sudah dilakukan sejak sesi pemaparan visi dan misi  bertema NKRI, demokrasi, dan otonomi daerah itu
Di akhir pemaparannya, JK yang mendapat giliran ketiga mengatakan, demokrasi mestinya tak hanya dilihat dari sisi nilai

BACA JUGA: Denny JA Dinilai Pengkhianat Intelektual

Tapi, pada mekanismenya yang demokratis

 
"Karena itu, mohon maaf Pak SBY

BACA JUGA: JK Sentil Andi Mallarangeng

Saya tidak sependapat dengan iklan Pak SBY mengenai pilpres satu putaran dengan alasan penghematan sebesar Rp 4 triliunItu berarti, demokrasi dilihat dengan pandangan uangSaya kuatir, nanti pada 2014 akan ada iklanLanjutkan terus, tanpa pilpres," ujarnya lantas disambut tepuk tangan hadirinSBY yang menjadi sasaran kritik terlihat diam.
 
Kritikan itu tak langsung ditanggapi SBYSetelah sesi kedua tanya jawab dilewati, SBY lantas memberi tanggapanKatanya, iklan itu bukan dari tim kampanye nasional"Itu bukan iklan SBYIklan SBY semuanya dari tim kamnas (tim kampanye nasional, Red.)," katanya
 
Dia juga mengkritik balik pasangan cawapres Wiranto itu"Saya juga ingin bertanya kepada Pak JKSatu sisi beliau menginginkan penghematan, di sisi lain uang Rp 4 triliun itu bukan masalahDemokrasi memang harus terlaksana dengan baik tapi mesti ada kontrol," katanya lantas disambut tepuk tangan hadirin
 
JK rupanya tak menyerahJawaban itu justru memberinya peluang untuk membelas dengan telakKata JK, kalau iklan itu bukan dari SBY, berarti iklan tersebut ilegal"Karena yang berhak membuat iklan adalah peserta (pilpres)(Masyarakat) harus berhati-hatiKalau begitu, saya juga bisa satu putaran, bu Mega juga bisa," ujarnya
 
Setelah pernyataan itu, tayangan langsung berganti iklanNah, ketika tidak disorot kamera, SBY langsung mendatangi JKDia lantas menyodorkan tangannya dan merangkul pundak JKMereka kemudian bersalamanSeisi pengunjung Balai Sarbini pun memberikan aplaus panjangSetelah itu, mereka terlihat berbicara singkat.
 
Kritikan JK kembali mengemuka saat debat masuk pada tema pluralismeSemua capres sepakat bahwa pluralisme mesti menjadi perekat bangsaNamun, JK menyisipkan kritiknyaKata dia, sudah bukan zamannya lagi presiden Indonesia dibatasi hanya dari daerah tertentu
 
"Pandangan rasialis bahwa salah satu ras tidak bisa menjadi presiden harus dihapuskan dari benak kita," tegasnyaPernyataan JK itu rupanya menjawab pernyataan Andi Mallarangeng saat berkampanye di GOR Mattoangin, Makassar, Rabu (1/7) laluSaat itu, dia mengatakan bahwa suku Bugis belum saatnya menjadi Presiden Indonesia.
 
Selain saling kritik, persoalan otonomi daerah dan pemekaran daerah juga menjadi topik bahasan menarikSoal otonomi, Mega berpendapat bahwa sejak reformasi, Indonesia mengalami euforia otonomi daerahSemua daerah di Indonesia ingin otonomMereka yang merasa memiliki potensi ingin berdiri sendiri"Tiba-tiba banyak yang ingin pemekaran," katanya
 
Padahal, kata dia, tak semua daerah yang mengalami pemekaran berhasilAda yang gagal kemudian jatuh miskin"Kalau sudah jatuh miskin dan gagal lantas bagaimana selanjutnyaApakah akan kembali ke daerah induk atau bagaimanaPadahal, biasanya daerah yang sebelumnya jadi induk tidak mau kalau bergabung dengan daerah yang ternyata gagal," katanya.
 
JK mengatakan, perlu ada kriteria-kriteria tertentu untuk daerah bisa dimekarkanTidak boleh sembaranganKalau perlu, ada standar tertentu yang harus dipenuhi oleh daerah"Kita beri daerah target-target tertentu yang harus dipenuhi," katanya
 
Hal senada diungkapkan SBYMenurut dia, otonomi daerah dan pemekaran tetap harus dikontrolJangan sampai daerah yang miskin justru semakin miskin, begitu pula yang kaya"Yang belum baik, implementasinya yang harus dikajiSecara konsep, otonomi daerah sudah bagus," katanya.
 
Yang mengejutkan, tadi malam ada pertanyaan pemungkasYakni, apa yang dilakukan capres apabila tidak terpilih jadi presiden"Saya akan terus mengabdi dan berjuang untuk rakyat Indonesia," kata Megawati
 
Sementara itu, SBY berjanji akan mendukung pemerintahan siapapun yang terpilih"Langsung saya akan mengucapakan selamat pada yang menang, mengajak konstituen saya mendukung beliau," kata SBY
 
JK menyambut pertanyaan itu dengan semringah"Yang terbaik pasti menang, saya akan menghormati yang terbaik itu, termasuk saya yang terbaik itu," kata dia lantas diikuti tepukan dan tawa hadirin
 
Jika tak terpilih, lanjutnya, dia akan pulang kampung ke Makassar"Kalau bukan saya, saya akan pulang kampung, mengurus pendidikan, mengurus masjid, dan mengurus perdamaian jika diperlukan," katanya.(aga)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendiskreditan Orang Sulsel Dibantah Mallarangeng


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler